Indonesia Dorong Wujudkan Sub-Kawasan IMT-GT yang Energik, Hijau, dan Bernilai Tambah

saranginews.com, JOHOR BAHRU – Kepala Bidang Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perekonomian Edi Prio Pambudi menekankan pentingnya terus meningkatkan kerja sama operasional di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, pariwisata, pertanian, dan buah-buahan. sektor industri.

Kepastian tersebut disampaikan Deputi Edi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-30 di Johor Bahru, Malaysia, Kamis (12/9).

BACA JUGA: Kementerian Perekonomian Umumkan Implementasi Langkah Konkrit LCT untuk Memperkuat Kekuatan Ekonomi Bangsa.

“Kami mempunyai visi, komitmen dan kerja sama untuk menghasilkan rencana aksi yang berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah,” kata Deputi Edi dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (13/9).

BACA JUGA: Menteri Airlangga: Mobilitas EV penting untuk masa depan transportasi Terintegrasi dan Berkelanjutan.

Deputi Edi menyampaikan beberapa isu penting yang mempengaruhi Indonesia, antara lain memperkuat koneksi infrastruktur fisik dan digital dengan meningkatkan jaringan konektivitas untuk memudahkan pergerakan manusia dan properti.

Kemudian kami mengkaji potensi sektor industri yang mendapatkan manfaat dari aset strategis dan memperhatikan pengembangan industri produksi energi bersih, seperti bio-oil dan bio-etanol, mendorong industri yang menguntungkan, mendukung ekonomi kreatif, dan kecepatan pertumbuhan ekonomi. larutan. dari Proyek Utama IMT-GT.

BACA JUGA: Forum Pelaku Usaha Kanada, Menko Airlangga berkomitmen tingkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Kanada.

Terakhir, mendorong penerapan pembangunan perkotaan hijau berkelanjutan melalui Sustainable Urban Development Framework (SUDF).

“Semua tujuan tersebut hanya dapat tercapai jika seluruh bagian kerjasama merencanakan proyek-proyek yang terukur, dan bekerjasama dengan upaya regional lainnya, seperti BIMP-EAGA dan RUPS,” ujar Deputi Eddie.

Selain itu, Deputi Edi berkonsultasi dengan kepala daerah yang tergabung dalam Chief Ministers and Governors’ Forum (CMGF) untuk menyusun rencana aksi terukur untuk mencapai Visi IMT-GT 2036.

CMGF juga harus digunakan sebagai forum diskusi dan praktik terbaik dalam merumuskan kebijakan pengendalian inflasi, pengelolaan sampah, digitalisasi regional, dan perlindungan lingkungan.

“Mari kita bangun subkawasan IMT-GT dengan konsep 3V, Vibrant (energi), Verdant (hijau), dan Value (nilai tambah),” pungkas Deputi Edi.

Saat ini kombinasi promosi proyek Tahun Kunjungan IMT-GT, percepatan penyelesaian proyek sambungan Ro-Ro Dumai – Malaka, dan titik sambungan baru Batam-Johor menjadi tujuan IMT-GT. . Menteri CMGF.

Selain itu, dalam Retreat Meeting tersebut, para menteri juga membahas permintaan Asian Development Bank (ADB) untuk menyusun Strategi Kerja Sama Ekonomi Biru 2030.

Proyek ini merupakan upaya kolaboratif dan strategis untuk mencapai visi bersama untuk mencapai pemanfaatan ekonomi kelautan serta kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tentu saja, para menteri mendukung proyek tersebut.

Tapi, mari kita bicara tentang metode dan implementasinya

Sekadar mengingatkan, Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-30 ini merupakan puncak dari rangkaian pertemuan yang dilaksanakan sejak 9 September 2024.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Perekonomian Malaysia Rafizi Ramli dan lainnya, Penasihat Senior Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Thailand Sasithorn Palattadej, Wakil Presiden untuk Asia Tenggara dan Pasifik Scott Morris dan Satvinder Singh.

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi ASEAN Sekretariat ASEAN Satvinder Singh, dan Penasihat ADB. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *