saranginews.com, Vatikan – Pertemuan Paus Fransiskus antara Ketua Umum PP GP Ansor Adinjaharuddin dan pimpinan organisasi pemuda lintas agama menarik perhatian media asing.
Media online L’Observatore Romano, World.Einnews.com dan kantor berita televisi Roma Rome Reports menerbitkan informasi tentang pertemuan tersebut.
Baca juga: Prihatin Gangguan Pariwisata, Raja Bali Minta Kapolri Tak Izinkan Panggilan ke GP Ansor
Jurnalis Annelies Taggarts dari TV Roma mengaku mewawancarai Ketua Umum PP GP Ansor karena ingin mengetahui apa tujuan pertemuan tersebut.
Jurnalis Amerika ini mengaku tertarik dengan alasan para pemuda lintas agama asal Indonesia ini bertemu dengan Paus Fransiskus, padahal pemimpin tertinggi komunitas Katolik sedunia itu berencana berkunjung ke Indonesia pada September mendatang.
Baca juga: Jelang Pertemuan dengan Paus Fransiskus, Presiden GP Ansor Pimpin OKP Lintas Agama Temui Duta Besar RI untuk Vatikan
“Saya penasaran kenapa ada organisasi pemuda antaragama yang bertemu dengan Paus Fransiskus,” ujarnya di Vatikan, Rabu (21/8/2024).
Ia mendengar dari Pastor Markus Solo Cavuta SVD, kepala Kantor Dialog Antaragama Vatikan, bahwa pertemuan tersebut sangat bersejarah karena baru pertama kali terjadi.
Baca juga: Wakil Indonesia Maria Anita Bertemu Paus Fransiskus, Sosialisasikan Pernikahan Lintas Agama
“Untuk alasan ini, saya ingin mewawancarainya.”
Sementara itu, media online OsservatoreRomano.com memberitakan kedatangan Gus Eddins dan kawan-kawan menemui Paus Fransiskus.
Media berbahasa Italia memuat berita utama Quel Diacono, misionaris Buenos Aires di Mozambik.
Dalam bahasa Italia, media mengutip pernyataan Pastor Marcus Solo, pejabat Dikasteri Vatikan, yang menemaninya ke Aula Paulus VI.
Pastor Marcus, warga negara Indonesia, mengatakan kepada media bahwa 27 pemuda dari semua agama dan organisasi pemuda datang ke Vatikan di Roma untuk bertemu Paus Fransiskus.
“Di bawah kepemimpinan Edin Jauharuddin, Ketua GP Pemuda Muslim Ansor – kelompok pemuda Nahdlatul Ulama terbesar di negara Asia. Mereka datang untuk menyambut dan mendukung Paus Fransiskus yang akan mengunjungi negara Asia ini beberapa hari lagi,” kata Pastor Marcus Solow, pejabat dikasteri yang menemani mereka ke Aula Paulus VI.
Diakui Adinjauharuddin, pertemuan dengan Paus Fransiskus yang menghasilkan Deklarasi Jakarta-Vatikan bukanlah upaya terakhir organisasi pemuda lintas agama ini dalam mengkampanyekan persaudaraan umat manusia, melainkan hanya langkah awal.
“Karena kita akan melakukan perjalanan perdamaian global dan membuat sekretariat pemimpin muda lintas agama di Asia-Pasifik,” jelasnya (Ray/JPNN).
