Massa Geruduk KPK Minta Usut Dugaan Korupsi Perdin Pemkab Lahat 2020

saranginews.com – JAKARTA – Puluhan pengurus Persatuan Pemberantasan Korupsi Indonesia (PAKI) wilayah Sumsel mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera ke Lahat untuk mengusut dugaan korupsi di perjalanan dinas pemerintah Kabupaten Lahat. pada tahun 2020. .

Tekanan tersebut dimediasi melalui aksi unjuk rasa yang digelar di depan gedung lembaga antirasuah di Jakarta pada Jumat (23/08).

BACA JUGA: Kejaksaan Agung Selidiki Mantan Dirut Krakatau Steel dalam Kasus Korupsi Tol MBZ

Dalam sambutannya, Koordinator Wilayah PAKI Sumsel Belliansyah menilai perjalanan dinas Pemkab Lahat pada tahun 2020 sangat tidak beralasan.

Menurut dia, saat itu pemerintah pusat telah memberlakukan pembatasan sosial umum (PSBB) secara nasional untuk mengatasi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Kejati Sulawesi Diminta Selesaikan Kasus Korupsi MTQ dan Tata Cara Anggaran Daerah

“Pada saat itu sedang berlangsung penerapan PSBB yang melarang seluruh lapisan masyarakat melakukan aktivitas secara berkerumun dan di luar daerah akibat penyebaran Covid-19,” kata Belliansyah dalam sambutannya.

Ia menduga belum jelas pemenuhan anggaran perjalanan dinas Pemkab Lahat pada tahun 2020.

BACA JUGA: Pst Ada THL di Dekat Muflihun Goza dari SPPD Fiktif, Siapa Dia?

“Selama PSBB sebaiknya diam di rumah dan bekerja dari rumah. Kenapa tetap mengutip pengeluaran dari anggaran perjalanan dinas? Kami menilai KPK harus mengambil tindakan tegas dalam kasus ini,” ujarnya.

Massa sempat adu mulut dengan petugas keamanan saat memasuki gedung KPK.

Namun setelah diberikan penjelasan lebih lanjut, massa kembali melakukan orasi di depan Gedung KPK.

“Sebenarnya kami ingin bertemu dengan Komisioner KPK untuk menyampaikan tuntutan kami secara langsung. Namun, petugas memberitahu kami bahwa komisaris sedang beroperasi di luar,” ujarnya.

Menurut Belliansyah, anggaran perjalanan dinas Sekretariat Daerah dan DPRD Lahat mencapai Rp135,5 miliar pada tahun 2020.

“Pada masa Covid-19 masyarakat dilarang keras keluar rumah, namun dikejutkan dengan realisasi anggaran perjalanan dinas sebesar Rp135,5 miliar,” ujarnya.

Lebih lanjut Belliansyah mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menyampaikan laporan kepada KPK dengan sejumlah bukti yang telah disiapkan.

“Kami akan melengkapi berita acara dan memberikan bukti pendukung untuk pengembalian KPK dalam waktu dekat,” kata Belliansyah. (putar/jpnn)

BACA ARTIKEL LAGI… Bareskrim selidiki dugaan korupsi proyek di PTPN XI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *