saranginews.com, Jakarta – Penerapan ekonomi hijau di pusat perbelanjaan merupakan upaya untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan ke dalam operasional sekaligus merespons perubahan lingkungan.
Hal inilah yang dilakukan mal-mal di bawah naungan PT Lippo Mall Indonesia.
Baca juga: Menko Airlanga jelaskan peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi hijau
Mereka menerapkan sistem dan langkah efisiensi energi yang menghasilkan penghematan di dua mal besar yang mereka kelola, yakni penghematan 21 persen pada tahun 2023 di Lippo Mall Puri dan penghematan 24 persen di Sun Plaza Medan.
“Penghematan ini setara dengan penanaman 182 ribu pohon setiap tahunnya untuk Lippo Mall Puri dan 146 ribu pohon untuk Sun Plaza Medan,” kata Presiden Direktur PT Lippo Malls Indonesia Marlo Budiman, Rabu (21/8).
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Ekonomi Hijau Bisa Stabilkan Perekonomian Hingga 2045
Selain efisien atau hemat energi, kedua mal tersebut juga mengoperasikan sistem pemanenan air hujan. Hal ini menghasilkan efisiensi air sebesar 31 persen di Lippo Mall Puri dan 35 persen di Sun Plaza.
Inisiatif ini menghasilkan penghematan masing-masing sebesar Rp9.087,43 miliar dan Rp8.495,41 miliar per tahun untuk Lippo Mall Puri dan Sun Plaza.
Baca juga: Indonesia-Australia perkuat kerja sama transisi energi dan ekonomi hijau
Berkat komitmen terhadap sistem dan langkah penghematan energi yang diterapkan oleh kedua mal utama ini, Lippo Malls Indonesia berhasil memperoleh sertifikasi EDGE (Excellence in Design), sebuah standar bangunan ramah lingkungan yang dikembangkan oleh International Finance Corporation dan sistem sertifikasi global. (IFC), anggota Grup Bank Dunia.
Sertifikasi EDGE diberikan kepada bangunan yang menunjukkan efisiensi sumber daya minimal 20% dalam hal energi, air, dan material dibandingkan dengan bangunan konvensional. Untuk Indonesia, Green Building Council Indonesia (GBCI) memberikan sertifikasi EDGE.
Sun Plaza adalah gedung pertama di Kota Maiden yang berhasil memperoleh sertifikasi Green Building EDGE melalui serangkaian kriteria yang ketat.
“Di Indonesia hingga saat ini, ada kurang lebih 120 gedung yang telah tersertifikasi EDGE. Kami bangga menjadi yang pertama meraihnya di Medan,” ujarnya.
Penghematan energi dan air yang diverifikasi oleh EDGE tidak hanya dianggap sebagai penghematan biaya operasional, namun juga pengurangan dampak lingkungan secara signifikan melalui kinerja perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan. (esy/jpnn)
