saranginews.com, Jakarta – Pertamina terus berkolaborasi dengan mitra strategis global dalam pengembangan energi hijau ramah lingkungan untuk mendorong transisi energi.
Pertamina sepakat membentuk perusahaan patungan dengan Hyundai Motor Asia Pacific HQ untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia.
Baca juga: Pertamina Perkuat Kerjasama dengan Perusahaan Jepang di Konferensi Tingkat Menteri AZEC
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina, Saliadi Daria Saputra mengatakan, kolaborasi pengembangan ekosistem hidrogen merupakan komitmen Pertamina untuk mempercepat transisi energi sekaligus mendukung tujuan pemerintah mencapai net zero emisi pada tahun 2060.
Menurut Saliadi, Pertamina telah memetakan 17 sumber hidrogen yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Update: Pertamina dan Siemens Energy bersiap berkolaborasi untuk mencapai transisi energi berkelanjutan
Saat ini, Pertamina juga tengah menjalankan proyek eksplorasi hidrogen hijau di lapangan panas bumi Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari.
Di hilir, Pertamina juga sedang mengembangkan pilot project Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di Daan Mogot, Jakarta Barat, yang akan menjadi stasiun pengisian bahan bakar listrik terintegrasi pertama di Indonesia. Nantinya, SPBH ini akan menyuplai tiga jenis bahan bakar, yaitu bensin, gas, dan hidrogen ke stasiun pengisian bahan bakar.
Update: Fasilitas baru Patra Nayaga milik Pertamina di Juanda mempercepat pengisian Avto di penerbangan
“Pengembangan hidrogen akan menjadi salah satu usaha bisnis bersih di masa depan dan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan,” tegas Saliadi.
Saliadi menambahkan, pengembangan green hydrogen akan menjadi tren global dan bisa menjadi salah satu bisnis Pertamina di masa depan.
Pengembangan hidrogen memerlukan investasi besar dan dukungan regulasi dari pemerintah agar ekosistem hidrogen di sektor transportasi dapat berkembang dengan baik.
“Pertamina menyambut baik kerjasama dengan Hyundai Motor Company dan berharap kerjasama ini dapat mendorong upaya dekarbonisasi dan penggunaan energi ramah lingkungan di sektor transportasi,” tambahnya.
Sunny Kim, President Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters, selaku perwakilan Hyundai Motor Company, mempertegas visi bersama kedua perusahaan.
“Selama lebih dari dua puluh tahun, Hyundai Motor Company telah berdedikasi pada pengembangan teknologi hidrogen,” kata Sunny Kim.
Ia mengatakan kerja sama dengan Pertamina bertujuan untuk memajukan penerapan hidrogen pada sektor transportasi di Indonesia.
“Kami berharap dapat bersama-sama berkontribusi untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan transisi kekuasaan di kawasan,” ujarnya.
Kesepakatan antara Pertamina dan Hyundai Motor Company ditandatangani pada 30 Mei 2024 melalui Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina Saliadi Daria Saputra dan perwakilan Hyundai Motor Company.
Pertamina sebagai perusahaan terdepan di bidang transisi energi berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi tahun 2060 dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) yang dilakukan Pertamina di seluruh lini bisnis dan operasional. (mrk/jpnn)