Dorong UMKM Go Global, CAF Luncurkan Program Local Champion Indonesia

saranginews.com, JAKARTA – Yayasan sosial yang fokus mendukung usaha kecil dan menengah, desa pertanian dan wisata, Cah Angon Foundation (CAF) meluncurkan program “Local Champion Go Global”.

Program ini bekerja sama dengan 10 negara dan ratusan konsumen serta didukung oleh Kementerian Perdagangan.

BACA JUGA: Bantu menjembatani eksposur UMKM secara global, kata Tya Ariestya

CEO CAF Dhika Yudistira mengatakan program ini merupakan rangkaian untuk mendorong produk kecil dan menengah go global.

Dhika mengatakan selama ini permasalahan terbesar dalam pengembangan usaha kecil dan menengah adalah akses pasar luar negeri.

BACA JUGA: Pembaca Moerdijat menyoroti strategi memfasilitasi dukungan UMKM melalui transparansi

Dalam keterangannya, Dhika mengatakan: “Faktanya, pasar luar negeri sangat terbuka dan rencana ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga, dan perusahaan publik yang terlibat dalam ekspor UMKM (subsidi, peralatan, dll) ‘lain-lain’.” , pada Rabu (21/8).

Sejumlah pemimpin lokal menghadiri acara internasional, termasuk webinar dengan lampiran bisnis, ITPC dan KADEI, sebagai intelijen pasar yang memungkinkan operator mempelajari lebih lanjut tentang tujuan pemasaran negara tersebut.

BACA JUGA: Festival Karang Asam 2024 Segera Digelar, Diikuti 100 UMKM

Tingkat kedua, agregasi mencocokkan UKM berdasarkan produk dan kategori. Tahap ketiga, pelatihan bersama untuk kebutuhan pemasaran. Tahap keempat, tahap terakhir menunjukkan bahwa UKM siap produknya didorong ke pasar global.

Fase kelima, pemasaran, melibatkan pencarian pembeli dan investor secara online. Trade Fair Indonesia (TEI) edisi keenam dimana Local Champion Indonesia (LCI) membuka booth dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan dihadiri oleh perwakilan perwakilan perdagangan, ITPC dan KADEI dari seluruh dunia.

Berbagai hal kita pasang di dalamnya, antara lain podcast dan berita, dll, lembaga ekspor, dan konsumen, jelas Asisten Khusus Wakil Presiden RI itu.

Tahap ketujuh adalah pencocokan bisnis dengan pembeli individu dan UKM, dan tahap terakhir adalah kerjasama MOU antara pembeli dan pengusaha.

Dhika Yudistira menambahkan, “Rangkaian proyek ini merupakan langkah praktis untuk mendorong UMKM melakukan ekspor, bukan sekadar ritual.” (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *