saranginews.com, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nunuk Suryani menjelaskan posisi pemerintah terhadap honor melalui jabatan PPPK.
Menurut Dirjen Nunuk, ada lima rekomendasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya menuntaskan penempatan guru di ASN PPPK, yaitu:
BACA JUGA: Dirjen Nunuk Ungkap 5 Rekomendasi Finalisasi Pengangkatan Guru PPPK, Punya P1, Tanggapan Gubernur
1. Terus mengupayakan sertifikasi PG 2021 (P1).
Dirjen Nunuk mengungkapkan, dari 14.070 P1 yang desainnya diterima pada perundingan pada 2024, masih ada 11.437, yang masih tersedia 2.633.
BACA JUGA: Dihadapan Dirjen Nunuk, Guru dan Aktivis PPPK Tuntut Kebebasan Melanjutkan Pendidikan
“Jumlah organisasi yang belum menyelesaikan P1 sebanyak 30 organisasi,” kata Dirjen Nunuk saat menjelaskan kunjungan kerja GTK ke Provinsi Bengkulu pada 15-16 Agustus lalu.
2. Menyempurnakan desain PPPK bagi penyelenggara sekolah
BACA JUGA: Dirjen Nunuk Bahas Model Rekrutmen Guru PPPK, Rekrutmen PPG, Honoraria Santai Saja
Menurut Dirjen Nunuk, diperlukan 22.531 formasi untuk mengatasi kekurangan pengelola sekolah.
Nah, tahun ini hanya 18.729 formulir yang diisi untuk pengurus sekolah tingkat profesional junior.
3. Mengutamakan pembentukan tenaga kependidikan (pengelola sekolah)
“Pembentukan staf administrasi sekolah (TAS) merupakan bagian dari pengembangan teknis PPPK,” ujarnya.
4. Pembelian guru tahun 2024 dilakukan melalui metode PPPK
Ia mengatakan, ada 77 organisasi yang mencari CPNS dengan 11.270 proposal. Oleh karena itu, konsepnya harus diubah dari CPNS menjadi PPPK.
5. Melanjutkan penggunaan database lulusan PPG Dapodik dan Kemendikbudristek
“Institusinya ada 179, banyak yang lebih banyak dari non-ASN, jadi tempat pemilihan guru PPPK ada di database lulusan Dapodik dan PPG,” ujarnya.
Dirjen Nunuk menegaskan, untuk menuntaskan seleksi guru PPPK, diperlukan dukungan pemerintah daerah. Kemendikbud memberikan rekomendasi, agar pemprov melaksanakannya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan akan mendukung apa yang dilakukan Kemendikbud untuk menuntaskan seleksi guru PPPK. Namun semua tergantung kemampuan masing-masing daerah.
Gubernur Rohidin mengatakan, dua pekan lalu, dirinya baru mengeluarkan perintah kepada sekitar 500 guru P1 yang diangkat dalam PPPK. Ini produksi 2022-2023.
“Alhamdulillah, mereka ditempatkan pada tempatnya sesuai dengan ilmunya,” jelasnya.
Rohidin menilai guru P1 sudah menyambut baik desain PPPK. Mereka siap melakukan pekerjaannya di tempat kerja mereka.
Namun menurut Rohidin, ada sekitar 2 ribu guru yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT) atau pekerja tidak tetap (PTT) atau honorer.
Menurutnya, GTT/PTT ini berharap kedepannya akan ada formasi PPP lainnya, sehingga nantinya karena UU Nomor 20 Tahun 2023 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak ada lagi kata GTT, PTT. . atau kehormatan. Baik itu bisa masuk formasi PPPK maupun masuk PNS.
Nah, maksud saya sebagai Direktur Pelayanan Publik, kami selalu mengusulkan rencana agar secara bertahap teman-teman yang telah berbuat terbaik di dunia pendidikan bisa diangkat menjadi PPPK, tutupnya. (semua/jpnn)