saranginews.com, JAKARTA – Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Umum (DPP) Partai Golkar mengejutkan publik.
Pengunduran diri ini akan diproses sesuai prosedur internal Partai Golkar melalui percepatan Majelis Nasional (Munas). Kongres Nasional Golkar diperkirakan digelar pada 20 Agustus 2024.
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia dan Inspirasi Anak Muda Golkar
Terkait Munas Partai Golkar mendatang, kami menghormati agenda dan segala keputusan yang akan diambil.
Kami juga menyerahkan tanggung jawab kepada keluarga besar Golkar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui mekanisme internal. Tentu saja diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Dasar (ART) Persatuan Golkar.
BACA JUGA: Ketua Fraksi Golkar MPR Kecam Kebijakan BPIP Larangan Hijab di Paskibraka
Penguatan partai yang dicapai melalui percepatan proses Kongres Nasional (Munas) tentu tidak akan menggoyahkan stabilitas nasional.
Suasana politik nasional menyambut pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober 2024 tentu akan kondusif. Insya Allah situasi tenang dan aman. Begitu pula dengan pemilihan umum daerah (Pilkada) yang berlangsung pada waktu yang bersamaan. Pilkada serentak rencananya akan digelar pada November 2024. Pilkada serentak diharapkan tidak terganggu akibat pergantian pimpinan nasional Partai Golkar. Prosedur internal yang ada di tubuh Partai Golkar selama ini tampak sudah sangat matang untuk mengisi posisi-posisi kosong di pimpinan. Termasuk integrasi internal. Prosedur internal dipastikan mampu mengatasi segala kendala pencalonan Partai Golkar sebagai kepala daerah yang tengah berjalan.
BACA JUGA: Ketum Patria Gustaf Soroti Keputusan Airlangga Mundur Sebagai Ketua Umum Golkar
Partai Golkar merupakan partai yang sangat matang. Partai ini dikenal sangat dewasa dalam menghadapi segala situasi yang terkadang mengguncang Golkar. Situasi sulit apa pun bisa ditangani secara internal oleh Partai Golkar dengan penuh rasa hormat. Kematangan politik para politisi dan pengurus Partai Golkar selalu memastikan Partai Golkar selalu berhasil dalam setiap situasi sulit.
Demikian pula halnya dengan pergantian pimpinan Partai Golkar. Hal ini diperkirakan tidak akan mengganggu kekuatan Golkar sebagai anggota Aliansi Tertinggi Indonesia (KIM) yang mendukung calon wakil presiden Prabowo Gibran. Partai Golkar akan selalu mendampingi KIM dalam segala situasi.
Kedewasaan para pemimpin dan politisi Partai Golkar bisa jadi merupakan hasil perjalanan panjang hampir di seluruh fase sejarah. Pasang surut yang dialami Partai Golkar, pada awal reformasi dan pada akhir Orde Lama, menjadikan Golkar sebagai partai yang kuat dan berani. Golkar mampu mengatasi segala rintangan dan rintangan yang sulit dan sangat sulit. Partai Golkar mampu bertahan menghadapi badai besar sekalipun. Sebagai pendukung dan pemilih pasangan Prabowo-Gibran, kami yakin siapapun yang terpilih sebagai Ketua DPP Partai Golkar pada Kongres Nasional yang nantinya akan dipercepat akan semakin memperkuat Persatuan tersebut. . keberlanjutan KIM. Bahkan, KIM berhasil mengalahkan pasangan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden pada Februari 2024. Saat itu, Partai Golkar menjadi salah satu pemain utama dan penting di KIM.
Tujuan kami sebagai pendukung dan pemilih Prabowo-Gibran adalah: pertama, melindungi dan mengamankan rencana strategis pasangan Prabowo-Gibran. Kedua, menjamin terpeliharanya kerukunan dan persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan nasional dan geografis. Ketiga, kami juga ingin memastikan bahwa partai politik sebagai pilar politik menjadi elemen penting dan utama dalam membangun Indonesia maju yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo dan Gibran.(*)
Penulis adalah mantan komandan relawan TKN Prabowo-Gibran dan peserta gerakan mahasiswa Yogyakarta tahun 1998. Sudahkah Anda menonton video terbaru berikut ini?
