saranginews.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Histo Christianto mengaku menolak memberikan kesaksian di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (15 Agustus).
Itu sebabnya penyidik Dirjen Perkeretaapian yang menangani kasus dugaan korupsi di Departemen Perhubungan (DJKA Kemenhub) punya agenda berbeda.
Baca juga: Ceko Paskeberka menduga isu hijab merupakan serangan yang ditujukan kepada Megawati dan PDIP
“Menurut panggilan bersejarah saya, saya seharusnya dipanggil pada hari Jumat, 16 Agustus, tetapi pada tanggal 16 Agustus presiden berpidato di depan negara. Setelah itu kami juga mengulas buku tentang Rayuan Ajaran Sukarno di Multani. Museum. Ucap Histo Airlanga bersama Prabidi, Boni Triana dan “Pak Rocky Gring”.
Menurut Histo, acara tersebut dijadwalkan dua pekan lalu sehingga ia mengirimkan email pada Senin (12/8) meminta agar dijadwal ulang hari ini atau dijadwal ulang sehari.
Baca Juga: Kunjungi KPK, Sekjen PDIP Bakal Berikan Informasi Jujur ke Penyidik
“Tapi ternyata KPK sangat sibuk dan kami memahami hal itu sehingga akhirnya diputuskan rapat ditunda hingga Selasa, 20 Agustus pukul 10.00, jadi saya akan datang nanti dan memberikan informasi yang diperlukan.” Jujur saja,” kata Hasto.
Kasus tersebut awalnya diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi saat operasi khusus (OTT) pada 11 April 2023. Berdasarkan OTT, KPK telah menetapkan sepuluh terdakwa dalam kasus suap terkait proyek pembangunan dan renovasi jalur kereta api di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Untuk tahun anggaran 2021-2022. Paket:
Baca Juga: Doy Fajr Resmi Mundur dari PDIP Bersama Adik Mensesneg Jokowi di Pilkada Boyoli
1. Proyek jalur kereta api ganda Sulu-Balapan-Cadipero-Caglioso.
2. Proyek Jalur Kereta Api Makassar Sulawesi Selatan.
3. Empat proyek pembangunan jalur KA dan dua proyek monitoring di Lampegan Canjur, Jawa Barat.
4. Proyek modernisasi perlintasan kereta api Jawa-Sumatera. Dari sepuluh orang tersebut, empat orang diduga memberi, yakni Direktur PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto (DIN), Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat (MUH), Direktur PT KA Properti Properti hingga Februari 2023 Yusuf Ibrahim (YOS), dan Vice President Pengelolaan Properti (PAR) PT KA.
Sementara enam tersangka lain yang diduga menerima suap adalah Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Teramadi (HNO), Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Samardziah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Tengah Bernard Hasibwan (BEN), PPK BPKA. Sulsel Ahmad Afendi (AFF), PPK Pemeliharaan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah (FAD) dan PPK BTP Jabar Syntho Pirjani Hutabarat (SYN).
Sebelumnya, pada 22 Januari 2024, PKC mengumumkan dua terdakwa baru. Kedua tersangka adalah Yofi Okatriza, pegawai ASN Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Medi Yanto Sipahutar. (tan/jpnn) Dengar! Video yang dipilih oleh editor:
Baca artikel lainnya… PDIP mengusung empat purnawirawan TNI untuk Pilkada 2024. Akankah Indica mengikuti?