Begini Strategi Lippo Karawaci Menggerakkan Penciptaan Nilai Melalui Daur Ulang Limbah

saranginews.com, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) percaya bahwa keberlanjutan adalah strategi penting yang dapat mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan organisasi dalam jangka panjang. 

CEO LPKR Group John Riady mengatakan kegiatan pengolahan air limbah di kawasan Lippo Village (LV) dimulai tahun lalu dan menandai dibukanya instalasi pengolahan baru pada Februari 2023.

BACA JUGA: Mantan Pegawai Lippo Eddie Sindoro Absen di Undangan PKC

Fasilitas ini menggunakan proses ultrafiltrasi canggih untuk mengolah air limbah yang diolah oleh instalasi pengolahan (IPAL) yang ada dan mengubahnya menjadi air bersih yang memenuhi standar. 

“Air daur ulang ini, meski tidak dapat diminum, namun berfungsi sebagai sumber daya berharga bagi pelanggan komersial,” kata John Riady, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Usut Kasus Pencucian Uang, KPK Panggil Mantan Pimpinan Lippo Group Eddy Sindoro

Ia melanjutkan, air tersebut dapat digunakan sebagai sumber air alternatif untuk kegiatan seperti menyiram toilet dan penggunaan menara pendingin.

LV berencana untuk meningkatkan jumlah air murni dari pengumpulan air hujan dan air limbah daur ulang.

BACA LEBIH LANJUT: Lippo Karawaci melawan perubahan iklim dengan energi dan audit digital

Saat ini, instalasi pengolahan tersebut beroperasi dengan kapasitas 25 liter per detik (lp) pada tahap pertama dan bertujuan untuk mencapai kapasitas akhir 100 l/s untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. 

“Dengan menggunakan kembali air limbah melalui proses pengolahan ini, LPKR telah menunjukkan komitmennya terhadap praktik pengelolaan air dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” kata John Riady.

John mengatakan, dalam perekonomian global yang terus dinamis akibat perubahan iklim dan ketidakpastian perekonomian di masa depan, aspek keberlanjutan merupakan hal yang penting dalam keberlanjutan usaha.

Di LPKR, kami percaya bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan organisasi dalam jangka panjang. 

Oleh karena itu LPKR menekankan integrasi keberlanjutan ke dalam strategi bisnis utama, operasional dan manajemen risiko.

“Hal ini memastikan bahwa dewan organisasi dan tim manajemen mengambil pendekatan holistik yang menggabungkan berbagai aspek LST dalam bisnis sambil memaksimalkan potensi efisiensi yang lebih besar dan peluang baru,” tutup Riadi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… LippoLand Luncurkan XYZ Livin Green River View Dibanderol Rp 289 Juta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *