Ternyata, Inilah yang Membuat Megawati Resah dengan Kapolri Sigit, Banyak Informasi

saranginews.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Christianto mengungkap latar belakang Ketua Umum Megawati Sukarnoputri ingin bertemu dengan Kapolri Ristio Sigit Prabowo.

Menurut Hasto, presiden kelima RI ini sudah banyak mendengar soal penyalahgunaan hukum untuk kepentingan politik.

BACA JUGA: Kemungkinan PDIP dukung Anies di Pilkada Jakarta 2024, Ahok angkat bicara soal itu.

Hal itu disampaikan Hasto saat menjawab pertanyaan awak media usai acara di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8) yang mendorong ratusan kepala daerah untuk mengajukan Pilkada Serentak 2024.

“Latar belakangnya terlalu banyak laporan yang masuk ke komisioner tentang penyalahgunaan fungsi penegakan hukum dan ini digunakan secara besar-besaran pada pemilu lalu. Makanya pimpinan tertinggi kepolisian harus bertanggung jawab terhadap negara dan kepentingannya.” Demi keuntungan, jangan sampai mengerucut pada kepentingan sepihak hanya karena ambisi kekuasaan. “Seperti yang diingatkan media, kita juga harus berani mengatakan kebenaran,” kata Hasto.

Baca juga: Ada yang Ingin Ambil Alih PDIP, Megawati Putuskan Batalkan Pensiun Sebagai Ketum.

Hasto meminta semua pihak tidak menutup mata ketika aparat penegak hukum yang seharusnya menegakkan keadilan malah menjadi alat untuk melakukan tekanan-tekanan tertentu.

“Karena Pak Megha menganut prinsip Satyam Eva Jayate, awalnya beliau melakukan penilaian dengan menerima pendapat dari pengurus partai terkait pemilu presiden lalu, yang juga dibuktikan dengan adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) tiga hakim Mahkamah Konstitusi. “Penipuan ini terjadi dengan menggunakan alat negara dan sumber daya negara,” kata Hasto.

BACA JUGA: Megawati Dituduh Tekan Jenderal Sigit: Ancamannya Tak Disebutkan ke Publik.

Dosen Universitas Pertahanan Nasional ini mengingatkan polisi sebagai instrumen negara harus tetap netral dan menolak tekanan aparat untuk mengintimidasi kelompok tertentu. Hasto juga tidak ingin ada upaya hukum yang membawa perubahan struktural di tubuh partai politik yang seharusnya berdaulat.

“Yang dikritisi Pak Mega adalah untuk kepentingan negara dan bangsa,” kata Hasto.

“Dan ibunya mendorongnya untuk memiliki semangat juang untuk berani memperbaiki hal-hal yang tidak benar dalam praktik demokrasi kita. Tidak perlu takut,” jelas Hasto.

Hasto mengenang perkataan Megawati yang pernah mengatakan apakah penjara bisa menampung seluruh kebenaran yang diungkapkan demi menjaga demokrasi. Jika pemerintah bertindak sewenang-wenang demi kepentingan kekuasaannya, maka suara kedaulatan rakyat akan meledak.

Makanya ibu saya mengkritik. Nah, ketika kritik itu keluar, media mengatakan bahwa presiden tampak ketakutan. Nah, dia mengkritik keras-keras karena seharusnya dia memahami dengan baik isi laporan itu. Bermanfaat bagi bangsa. tertarik dan “Ya, itu saja. Itu yang bisa kami tambahkan,” kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini juga mengingatkan akan ancaman terhadap demokrasi pada Pilkada Serentak 2024.

“Kita sering mendengar banyak upaya untuk menghentikannya. Beberapa daerah mencoba untuk menciptakan calon tunggal karena mereka mempunyai tambang emas, sementara yang lain mencoba untuk memblokir akses agar partai politik lain dapat dengan bebas mencalonkan calon. Dengan demikian, kepentingan-kepentingan pemilukada seringkali terkonversi menjadi kepentingan-kepentingan yang sama dengan kepentingan-kepentingan pemilu presiden, dimana berbagai kepentingan saling berebut tanah, air, dan kekayaan alam yang dikuasai dan terkandung di dalamnya oleh negara. “Yang disampaikan Ibu Megawati Sukarnputri tentang hakikat kekuasaan bagi rakyat adalah digunakan sebesar-besarnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” tegas Hasto. (tan/jpnn) Dengar! Video Pilihan Editor:

Baca artikel kami yang lain… Kuatkan! Megawati meminta agar Pilkada 2024 tidak dinodai kecurangan TSM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *