BBKSDA Minta Warga Sagulung Hindari Parit yang Jadi Habitat Buaya

saranginews.com, BATAM – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau meminta warga di kawasan Sagulung menghindari lubang besar yang menjadi habitat buaya muara yang kerap berada di dekat pemukiman Perumahan Muka Kuning Pratama, Sei Langkai muncul .

Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah II Batam Tommy Stephen Sinambela mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan masyarakat terkait kemunculan buaya tersebut belakangan ini.

BACA JUGA: Buaya Mbois Jadi Maskot Pilkada Surabaya

Sedangkan untuk buaya-buaya yang masih berada di habitatnya, kami sedang berkoordinasi dengan negara-negara di kawasan untuk menyampaikan bahwa tempat tersebut memang merupakan habitat aslinya, kata Tommy.

Kemunculan buaya muara dengan panjang sekitar 3 meter kembali terjadi pada Senin (12/8), viral di media sosial, buaya tersebut sedang berjemur di tepi parit besar dekat pemukiman warga.

BACA JUGA: 9 manfaat jus lidah buaya yang bikin kamu kaget

Menurut warga sekitar, kemunculan buaya ini bukan kali pertama. Kemunculannya sudah diketahui warga sejak tahun 2017 lalu.

Kemudian pada Januari 2024, warga juga melihat wajah buaya sebanyak lima kali.

BACA JUGA: Momen Mudianto Diserang Buaya di Sungai Hitam Mukomuko, Kondisinya Parah

Warga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib untuk mengamankan reptil berukuran besar tersebut.

Namun, kata dia, karena kawasan tersebut merupakan habitat alami buaya, maka tidak ada tindakan evakuasi atau perangkap yang bisa dilakukan.

“Karena tempat ini merupakan habitat aslinya, maka tidak disarankan untuk diabadikan,” ujarnya.

Agar buaya tidak membahayakan masyarakat, Tommy mengimbau masyarakat tidak mengganggu keberadaan buaya.

Masyarakat juga diminta berhati-hati agar tidak bergerak di sekitar parit besar yang menjadi habitat buaya.

Himbauan tersebut disampaikan warga saat tim BBKSDA melakukan verifikasi kebenaran buaya tersebut pada Januari 2024. Bahkan sempat dievakuasi pada tahun 2017.

“Sebagai langkah mitigasi, tempat yang ditetapkan sebagai habitat buaya tidak boleh diganggu dan diingatkan kepada warga untuk menghindarinya dan tidak melakukan aktivitas di habitat alami buaya,” ujarnya.

Tommy juga menegaskan, penangkapan buaya dari habitatnya bertentangan dengan upaya pemerintah dalam melestarikan buaya di habitatnya.

Jadi warga harus diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di habitat buaya, kata Tommy.

Terpisah, Ketua RW 024 Perumahan Muka Kuning Pratama M Rizal mengatakan, buaya kerap muncul pada malam hari.

Menurut Rizal, meski BBKSDA sudah memantau keberadaan buaya, namun warga masih khawatir karena buaya kerap muncul ke permukaan, bahkan di dekat jembatan.

Di dalam lubang besar pun terdapat bebatuan yang landai sehingga memudahkan buaya naik ke permukaan,” kata Rizal. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… 4 Manfaat Minum Jus Lidah Buaya Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *