saranginews.com – JAKARTA – Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid mengatakan, jika Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bisa mengetahui bahwa PKB dan PBNU adalah dua unsur berbeda maka seharusnya jangan sampai tertukar satu sama lain. lainnya, sehingga Pengurus NU harus berhenti melakukan perbuatan salah yang dapat membingungkan kiai dengan nahdiyin.
“Berhenti melakukan tindakan yang tidak perlu,” kata Jazilul.
BACA JUGA: Pengamat: PKB dan PBNU adalah partai terpisah, tidak bisa saling mengganggu
Pria kelahiran Gresik, 5 Desember 1971 ini mengatakan, sejak awal tidak ada masalah antara PKB dan NU karena PKB lahir sebagai kendaraan politik warga NU khususnya untuk kesejahteraan negara. .
“Bagus, mari kita fokus pada tugas masing-masing agar tidak tertukar hal-hal tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: PKB Terus Undang Pejabat PBB ke Konferensi Bali
“Sejak awal tidak ada masalah antara PKB dan NU”.
“Hubungan kami di bawah sana juga sangat baik,” tambah Gus Jazzil.
BACA JUGA: Gus Farris: Saat ini PBNU lebih bersifat politis dibandingkan PKB
Sesuai maksud Pengurus Besar NU, agar PKB memperhatikan betul tujuan NU, Gus Jazil menegaskan perjuangan PKB dalam posisi politik untuk mengabdi pada NU.
“Kami memperjuangkan UU Pesantren dan lainnya, hubungan antara PKB dan Pesantren juga baik, kepengurusan NU di berbagai daerah sangat baik, sehingga PKB tidak merasa ada masalah dengan hal tersebut. NU,” ujarnya.
Menurut Gus Jazil, isu perdebatan publik akan segera berakhir jika PBNU menghentikan langkahnya yang erat kaitannya dengan hal-hal politik seperti pembentukan Panitia Khusus (Pansus) PKB.
Hentikan semua karena tindakan ini, pembentukan pansus, bertentangan dengan konstitusi, katanya.
“NU mengacu pada UU Ormas, tapi PKB mengacu pada UU Golongan Politik, Beda Golongan, dan Beda Kegiatan. PKB lahir sebagai alat perjuangan politik, tapi NU untuk masyarakat sipil,” kata dia. Gus Jazil (* ./Jpnn) Jangan lewatkan video barunya :
