150 Anggota Polri Disiapkan untuk Misi Perdamaian Dunia di Afrika Tengah

saranginews.com, KABUPATEN BANDUNG – Sebanyak 150 anggota Polri mengikuti acara penganugerahan dan penutupan adat Brevet Penjaga Perdamaian Satgas Garuda Bhayangkara FPU 6 Minusca.

Upacara dilaksanakan di Bumi Perkemahan Ranja Upas, Patengan, Kecamatan Ranjabali, Kabupaten Bandung pada Selasa (13/8/2024) di bawah bimbingan langsung Inspektur Utama Krishna Murthy, Inspektur Utama Upacara.

BACA JUGA: Korlantas Polri mulai mengintegrasikan nomor SIM menggunakan NIK KTP

Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto mengatakan, anggota Polri ini menjalani pelatihan selama lima bulan untuk penugasan di Afrika Tengah selama setahun.

“Ini merupakan langkah awal untuk memantapkan persepsi mereka, mempersiapkan mereka lahir batin agar dapat menjalankan tugas, misi kemanusiaan, misi perdamaian dan keadilan,” kata Purwadi usai upacara.

BACA JUGA: Kiai di Jabar Singgung Akhlak Elit PBNU, Cawe dalam Urusan Politik Praktis

Purwadi mengatakan, para prajurit terpilih yang mengikuti latihan ini telah menjalani pelatihan khusus untuk mengatasi berbagai medan dan rintangan yang ada di alam.

“Ini kebanggaan kita, pasukan ini sudah berlatih di medan ekstrim, lalu berharap kedepannya bisa sukses menjalankan tugasnya, pulang dengan selamat, kemudian misinya selesai dan menempati tempat khusus,” jelasnya.

BACA JUGA: Polisi Selidiki Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri Periksa Cairan di Kamar Korban

Dari 150 prajurit Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 6 Minusca itu, rinciannya enam orang tamtama, 100 bintara, dan 44 perwira.

Sementara itu, Irjen Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Paul Krishna Murthy menambahkan, tidak hanya TNI saja, namun juga aparat kepolisian dari delapan negara sahabat ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Kedelapan negara tersebut adalah Thailand, Timor Leste, Vietnam, China, Kamboja, Malaysia, Laos, dan Nepal.

Menurut Krishna, Indonesia saat ini dipercaya sejumlah negara, termasuk PBB, sebagai lokasi pelatihan utama kawasan Asia-Pasifik.

Oleh karena itu, sejumlah event internasional termasuk negara sahabat berlangsung di Indonesia. Merekalah yang merasakan bagaimana kita mengelola misi tersebut, jelasnya.

Hebatnya, negara tetangga kemudian mengirimkan perwakilannya ke Indonesia untuk mengikuti latihan, seperti di Ranja Upas.

“Setiap tahun ketua-ketua FPU dibawa ke Indonesia untuk menemui kita, lihat bagaimana kita melihatnya, karena kita bisa melahirkan FPU yang terbaik,” ujarnya. (mcr27/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *