ASDP Pacu Pengembangan Kawasan Bakauheni Harbour City

saranginews.com, Jakarta – PT ASDP Indonesia terus memperkuat perannya sebagai agen pembangunan melalui proyek strategis Kota Pelabuhan Bakauheni (BHC) yang merupakan destinasi pariwisata terpadu sekaligus baru yang diharapkan dapat menjadi pusat perekonomian. .

Direktur Eksekutif ASDP Sherbay Arifin mengatakan Kota Pelabuhan Bakauheni (BHC) merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang diluncurkan untuk mengembangkan kawasan termasuk Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan, pintu gerbang dari Jawa ke Sumatera. Pusat wisata bahari.

Baca juga: Sebagai Perusahaan Pelayaran Terbesar, ASDP Siap Jaga Ketahanan Negara

Pengembangan BHCs bertujuan untuk mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan dan hiburan serta meningkatkan efisiensi pertumbuhan ekonomi.

Padahal, pengembangan kawasan BHC sebagai destinasi wisata bahari Tanah Air tidak terlepas dari jalur pariwisata domestik Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Lampung.

Baca juga: Salonpas Sports 10K Run hadir kembali! Daftar sekarang!

Pak Shelby menegaskan, proyek tersebut merupakan upaya mendukung program pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Kota Pelabuhan Bakauheni (biasa disebut BHC) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik khususnya di Pulau Sumatera, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut,” kata Mr Shelvey.

Baca Juga: Komisi Pemberantasan Korupsi Selidiki Harga Kapal Milik yang Dibeli ASDP

Menurutnya, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Lampung, jajarannya dan seluruh mitra pengembangan BHC, peluncuran ASDP pasti bisa terlaksana dan berdampak luas bagi perkembangan industri pariwisata Lampung. Pemerintah, khususnya Kementerian BUMN.

Menurut Shelvey, pengembangan kawasan Bakauen Port City (BHC) merupakan salah satu tujuan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional.

“Kami secara khusus berterima kasih kepada Menteri Eric atas dukungan dan kepercayaannya terhadap proyek BHC ini. Pembangunan ini mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Lampung dan sekitarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Eric Tohir mendukung proyek tersebut.

Pak Eric menekankan pentingnya proyek BHC sebagai ekosistem berkelanjutan dalam mendukung usaha kecil dan menengah serta melestarikan budaya Lampung.

Proyek Kota Pelabuhan Bakauen mencakup berbagai fasilitas modern seperti marina, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan kawasan bisnis.

Kota pelabuhan Bakauheni berlokasi strategis di pintu gerbang Pulau Sumatera dan akan memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi negara dengan memperkuat koneksi regional.

Pemerintah berkomitmen melalui interaksi BUMN dan masyarakat, zona integrasi ASDP BHC dapat membawa manfaat jangka panjang bagi pariwisata dan pengembangan ekonomi masyarakat setempat.

Pengembangan Kawasan Umum Pelabuhan Bakauen dibagi dalam tiga tahap. Terbagi dalam Tahap 1 pada tahun 2022 hingga 2025 dan Tahap IA pada tahun 2022 hingga 2025, luas pengembangannya mencapai 41,9 hektar (ha).

Pada tahap ini, BHC fokus pada pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan berupaya mengembangkan kemampuan utama untuk mendukung kegiatan pelabuhan seperti taman hiburan dan bisnis UMKM.

Dengan demikian, luas lahan Tahap IB pada tahun 2026 hingga 2030 adalah 22,8 hektar.

Fase ini merupakan kelanjutan dari pengembangan kawasan andalan PSN, dengan fokus mendukung pengembangan hotel dan kawasan komersial di Distrik 3.

Pada tahap kedua pada tahun 2031 hingga 2040 seluas 64 hektar, Pelabuhan Bakauheni akan fokus pada peningkatan pelayanan perkotaan sebagai kawasan perkotaan mandiri.

Fase terakhir atau ketiga pada tahun 2041 hingga 2061 dengan luas 31,2 hektar adalah keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.

Ketiga tahap pengembangan BHC tersebut akan membutuhkan total lahan seluas 160 hektar dan perkiraan total investasi sebesar 4,7 triliun yen pada tahun 2061 (chi/jpnn).

Baca artikel lainnya… BTN dukung RS Santa Elizabeth Batam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *