Strategi Jitu E-Commerce Ini Raih Kepuasan Tertinggi Pembeli, Penjual, Brand Lokal & UMKM

saranginews.com, JAKARTA – Digitalisasi membawa dampak besar, salah satunya adalah munculnya platform e-commerce sebagai bentuk adaptasi sektor komersial terhadap dunia digital.

E-commerce tidak hanya memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan pembelian, namun juga membuka peluang bisnis yang sangat besar bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) serta brand lokal.

Baca Juga: Jerome Paulin yang gemar membeli produk unik di Shopee, membeberkan beragam produk unik ke netizen.

Faktanya, kehadiran e-commerce memberikan dampak positif yang lebih kompleks terhadap pertumbuhan ekonomi digital.

Dengan membantu meningkatkan jumlah brand lokal yang kini mendominasi pasar, e-commerce secara tidak langsung telah menciptakan berbagai lapangan kerja dan profesi seperti live stream host, administrator toko online, afiliasi atau pembuat konten, dan pekerja. sektor logistik.

Baca Juga: Perjalanan Eatsambel Kenalkan Sambal Khas Indonesia, Penjualannya Naik Tiga Kali Lipat di Shopee Live

Dapat disimpulkan bahwa manfaat e-commerce jauh melampaui kenyamanan transaksi online dan memberikan dampak ekonomi yang luas dan positif pada berbagai lapisan masyarakat.

Pengaruh yang sangat besar ini membuat profil dan dinamika strategi e-commerce Tanah Air selalu menarik untuk disimak.

Baca juga: Hasil Survei IPSOS: Shopee Jadi E-commerce Paling Direkomendasikan Konsumen.

Untuk mendapatkan dan mempertahankan kepemimpinan pasar, ada berbagai faktor integral yang harus dipertimbangkan oleh para pelaku e-commerce untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjual saat menggunakan platform mereka.

Lantas, bagaimana inovasi dan fitur yang ditawarkan menguntungkan penjual, dan apa saja kunci keberhasilan platform e-commerce dalam menarik dan mempertahankan loyalitas pelanggan?

Di bawah ini kita akan membahas aspek-aspek yang menentukan keunggulan platform e-commerce: Indikator kepuasan pelanggan di toko online.

Pembeli adalah salah satu pemangku kepentingan utama dalam membangun ekosistem e-commerce yang berkelanjutan.

Basis pelanggan yang tinggi akan menjadi magnet bagi pelaku bisnis untuk memasarkan dan menjual produknya di platform.

Saat pertama kali memasuki pasar, kampanye tematik dan penawaran menarik seringkali menjadi strategi utama untuk memperoleh pengguna baru platform e-commerce.

Namun, mempertahankan dan terus mengembangkan basis pelanggan memerlukan pendekatan yang lebih holistik dengan memahami perilaku dan preferensi pelanggan untuk memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi setiap individu.

Mengacu pada pemaparan temuan penelitian terbaru IPSOS bertajuk “Pengalaman Belanja Online dan Kepuasan dalam E-Commerce” yang dirilis pada Juni 2024, Shopee dinilai lebih unggul dalam memberikan dan memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi dalam pengalaman belanja online.

Keunggulan shopee dalam hal kepuasan dibuktikan dengan data bahwa shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama yang direkomendasikan konsumen kepada kerabat dekatnya, disusul tokopedia (46 persen), TikTok shop (42 persen), dan lazada (36 persen). .

Temuan ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap platform.

Untuk menciptakan pengalaman berbelanja terbaik, platform e-commerce tidak dapat mengabaikan fakta bahwa pesanan dikirimkan ke pelanggan dengan cepat dan akurat.

Karena hal tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kenyamanan dalam berbelanja online.

Berdasarkan hasil survei, Shopee (60 persen) merupakan aplikasi belanja online terbaik dalam hal kecepatan pengiriman, disusul Tokopedia (16 persen), Lazada (13 persen), dan TikTok Shop (9 persen).

Selain pengiriman untuk melengkapi pengalaman belanja online, konsumen Indonesia terus mempertimbangkan harga termurah sebagai salah satu faktor penentu ketika memilih platform belanja online, dengan Shopee masih memimpin e-commerce dengan 64 persen, mengungguli Lazada (13 persen ). , Tokopedia (12 persen), TikTok Shop (11 persen).

Seiring dengan terus berinovasinya platform e-commerce, pilihan masyarakat tidak hanya menentukan pilihan produk, namun juga cara mereka berbelanja.

Hal ini menyebabkan platform e-commerce menjadi semakin aktif dalam mengembangkan dan menyediakan fitur-fitur interaktif seperti live shopping dan video pendek untuk meningkatkan keterlibatan konsumen dan membantu mereka membuat pilihan pembelian.

Tren berbelanja menggunakan fitur live streaming dieksplorasi lebih lanjut dalam studi Populix “Memahami Ekosistem Belanja Live Streaming di Indonesia”, dimana 69 persen konsumen mengatakan bahwa Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Ini mengungguli pesaingnya TikTok Live (25 persen), Tokopedia Play (4 persen), dan LazLive (2 persen).

Seperti aktivitas belanja lainnya, pembelian langsung memiliki faktor penting yang mempengaruhi preferensi konsumen, salah satunya adalah integritas kategori.

Dalam survei yang sama, Populix menemukan fesyen dan kecantikan menjadi dua kategori yang paling banyak dibeli selama streaming langsung, dengan persentase tertinggi dibandingkan kategori lainnya.

Shopee Live menjadi fitur yang paling banyak digunakan konsumen untuk membeli kedua kategori barang tersebut.

Untuk kategori fashion, Shopee Live digunakan oleh 79 persen pengguna, disusul TikTok Live (44 persen).

Begitu pula pada kategori kecantikan, Shopee Live digunakan sebesar 71 persen, lebih tinggi dibandingkan TikTok Live (51 persen) yang gagal mengejar posisi Shopee.

Dapat disimpulkan bahwa untuk memenangkan hati konsumen di lingkungan persaingan yang sangat ketat, para pelaku e-commerce perlu fokus tidak hanya pada aktivitas belanja, namun juga keseluruhan perjalanan konsumen dari hulu hingga hilir. Penjual merek lokal dan UKM mengoptimalkan e-commerce sebagai strategi bisnis inti mereka, menjadikan Shopee sebagai pilihan penjual.

Sebagai pelampiasan kepercayaan masyarakat, platform e-commerce menjadi strategi bisnis yang digunakan para penjual merek lokal dan UKM untuk meningkatkan penjualan.

E-commerce membuka peluang baru dan berbagai keuntungan yang tidak dimiliki metode penjualan sebelumnya, yang tentunya memberikan kepuasan terbesar dalam pembelian dan penjualan merek dan UKM dalam negeri.

Dengan menggunakan e-commerce sebagai strategi penjualan, penjual merek lokal dan UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas karena produknya dapat digunakan oleh konsumen online dimana saja dan kapan saja.

Teknologi dan fitur yang diperkenalkan oleh e-commerce mengurangi biaya operasional dan mempermudah pengelolaan transaksi dan pengiriman.

Di tengah persaingan yang ketat antar perusahaan e-commerce untuk memberikan ruang bagi penjual untuk meningkatkan bisnisnya, studi Understanding E-commerce Seller Opportunities IPSOS menunjukkan bahwa keunggulan platform e-commerce pilihan mereka terpengaruh. beberapa sisi.

Diantaranya, promosi dan kampanye bertema adalah fitur yang paling banyak digunakan, dan penjual menyadari bahwa hal tersebut berdampak besar terhadap peningkatan penjualan, terutama bagi penjual merek dalam negeri dan UKM.

Hal ini terlihat dalam penelitian ini yang menemukan bahwa Shopee (65 persen), Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (9 persen), dan Lazada sebagai e-commerce yang paling menghasilkan traffic untuk bisnis yang menjual merek lokal dan UKM. (6 persen).

Apalagi, peringkat pertama bisnis e-commerce paling menguntungkan bagi penjual adalah Shopee (59 persen), disusul Tokopedia (20 persen), TikTok Shop (8 persen), dan Lazada (7 persen).

Fitur live streaming interaktif yang semakin diminati konsumen sangat penting bagi penjual untuk memilih e-commerce favoritnya.

Konsumen kini lebih memilih metode belanja interaktif ini karena mereka bisa langsung melihat barang yang ingin dibeli dan bertanya.

Hal ini juga menjadikan live streaming sebagai strategi penting bagi penjual untuk menanggapi permintaan pelanggan.

Temuan ini sejalan dengan studi IPSOS bertajuk “Trends in Sellers’ E-Commerce Live Streaming”, dimana Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling banyak digunakan oleh penjual brand lokal dan UKM.

Dari segi persentase, 72 persen penjual memilih Shopee Live, dibandingkan pesaing terdekatnya, TikTok Live (26 persen).

Hal ini sejalan dengan Shopee Live (82 persen) yang menjadi platform pilihan untuk kebutuhan penjualan para penjual merek dalam negeri dan UKM, dengan pangsa pasar yang mengungguli pesaing terdekatnya TikTok Live hanya sebesar 18 persen.

Shopee secara konsisten meneliti tren belanja masyarakat dan berupaya meresponsnya melalui inovasi teknologi, fitur, dan inisiatif terprogram, sebuah faktor yang memperkuat posisi Shopee sebagai e-commerce favorit di seluruh ekosistem, mulai dari konsumen hingga merek dalam negeri. vendor dan UKM.

Kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa Shopee terus mempertahankan posisinya sebagai e-commerce pilihan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.

Persaingan sengit antar pelaku e-commerce terus menarik untuk disimak, dan strategi serta inovasi untuk merebut hati masyarakat pun tidak berhenti sampai disitu saja. (mar1/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *