saranginews.com, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Luar Negeri (Stafsus Menlu) Dian Triansyah Djani mengatakan banyaknya konflik yang terjadi memperburuk situasi negara-negara berkembang di tengah krisis iklim akibat pengalihan sumber daya untuk menanggulanginya. dengan konflik-konflik yang berbeda ini. .
“Kalau konflik lagi, dampaknya serius ke negara-negara berkembang. Seharusnya mereka mendapat pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai SDGs, tapi sumber dayanya malah dialihkan (untuk mengatasi konflik),” kata Dian Triansyah Djani di Jakarta, Selasa
BACA JUGA: Pemilu 2024: Prabowo-Gibran Menang di China
Ia mengatakan Indonesia telah melakukan upaya melalui berbagai forum internasional, terutama pada masa kepemimpinannya di G20 dan ASEAN, untuk mengkampanyekan kepentingan negara-negara berkembang tersebut.
Menurut Trian, hal itu dilakukan karena pemerintah Indonesia ingin menjalin kerja sama dengan seluruh negara di negara berkembang.
Baca juga: Turis Asal China Meninggal di Pantai Pink TNK, Polisi Ungkap Penyebabnya
Ia juga mengatakan, dengan arah politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia akan terus konsisten menjadi negara non-blok di tengah berbagai konflik yang terjadi saat ini, termasuk konflik ekonomi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Melihat hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok saat ini, mengapa kita harus memilih pihak di antara keduanya? Indonesia tidak akan mengambil pihak tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: Nasdem: Investor China Siap Dukung Limpahan Nikel Indonesia, Bagaimana dengan Perusahaan Lokal?
Ia mengatakan Indonesia adalah sahabat semua pihak. Selain itu, sebagai negara non-blok, Indonesia idealnya berada di antara dua raksasa ekonomi dunia.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan bekerja sama dengan Indonesia.
“Pada akhirnya, semua pihak akan mendapat manfaat jika kita memiliki dunia yang lebih aman dan damai,” kata Trian. (semut/dil/jpnn)