Fasilitas Stadion Si Jalak Harupat Bandung Dirusak Menjelang Liga 1

saranginews.com, BANDUNG – Media sosial dibanjiri foto sejumlah fasilitas di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, rusak.

Banyak bangunan dan infrastruktur seperti tempat duduk dan pagar jebol dikabarkan dirusak penonton saat laga final Piala Presiden antara Persib dan Persis, Kamis (25/7/2024).

BACA JUGA: Stadion Si Jalak Harupat Bandung Diminati Beberapa Klub Liga 1, Siapa Saja?

Hari ini Persib kembali menggunakan stadion berstandar dunia untuk menjamu PSBS Biak pada laga pertama Liga 1 2024/2025.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi tak menampik adanya kerusakan di beberapa fasilitas, terutama kursi penonton.

UPDATE: Persib informasikan kepada PSSI tentang peningkatan kualitas kompetisi

Stadion ini dipersiapkan sesuai standar FIFA menjelang Piala Dunia U-17 tahun lalu.

“Kalau dilihat dari kerusakannya, sepertinya terjadi setelah kekalahan di Piala Presiden lalu. Tentu saja ada laporan yang masuk ke kami bahwa ada kerusakan,” kata Erwin, Jumat (8/9).

UPDATE: Azrul Ananda: 7 tahun menangani Persebaya, baru kali ini liga berjalan baik

Erwin mengaku belum melihat detail kerusakannya, meski tidak terlalu kaget atau khawatir.

Menurutnya, wajar jika terjadi kerusakan akibat pertandingan. Editor terlibat dalam proses pengeditan.

Bukan hanya Piala Presiden, Persib Bandung sebagai tim bermarkas di Jalak Harupat untuk sementara dan akan bertanggung jawab bila ada kerusakan. Ini adalah kesepakatan.

“Pasti kita selesaikan dan mungkin panitia yang bertanggung jawab. Misalnya telepon jatuh, kursi rusak. Itu juga bagian panitia, ada tugas untuk memperbaikinya,” jelasnya.

Sementara soal persiapan laga pertama Liga 1 antara Persib Bandung kontra PSBS Biak, Erwin mengaku sudah diperiksa panitia.

“Kalau kompetisinya tidak normal, biasanya akan segera dimulai. Makanya Persib sendiri langsung menghitung apa yang salah, tapi Persib sebagai panitia lokal tidak memberikan toleransi semuanya. Saya kira dengan kompetisi juga sudah terselesaikan,” ucapnya.

“Tapi yang jelas ada peristiwa yang berfungsi sebagai alat perlindungan, sehingga bisa mengendalikan massa. “Apalagi tilang yang tidak berlebihan sehingga menimbulkan insiden,” lanjutnya. (mcr27/jpnn)

BACA ARTIKEL LAGI… Kapolres Jember marah 5 anggotanya diserang tentara PSHT, Aipda Parmanto terluka parah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *