saranginews.com – Sebuah rumah di kawasan elit di Depok, Jawa Barat, menjadi tempat pesta yang tidak biasa. Peserta harus membayar mahal untuk menghadiri pesta yang penuh dengan alkohol dan gadis-gadis berpakaian minim.
Laporan Lutwiyatul Fauzia, Depok
BACA JUGA: Wah, Begini Banyaknya Pesta Rahasia yang Disebut Pesta Bikini di Depok
TIAR tidak bisa menahan diri. Seorang satpam sekaligus pengelola rumah kontrakan di Pesona Depok Estate, Kota Depok, Jawa Barat diduga melakukan penipuan.
Sabtu (4/6) lalu, rumah milik Tiar menjadi tempat pesta khusus remaja. Tersiar kabar bahwa rumah itu adalah tempat pesta bikini.
BACA JUGA: Ini Kolam Renang di Rumah yang Disebut Pesta Bikini, Secara Harafiah
Memang rumah satu lantai yang didominasi warna abu-abu terlihat cantik. Luas permukaan dan bangunannya mencapai 1.800 meter persegi.
Gedung dua lantai ini juga sering disewakan untuk keperluan pertemuan, fotografi, Gathering dan acara lainnya. Fasilitas pendukungnya pun lengkap, antara lain lift antar lantai, teras besar, taman, bahkan kolam renang.
BACA JUGA: Bukan Pesta Bikini, Alat Kontrasepsi Hanya Ada 10 Kotak
Tiar mengatakan, pengurus partai menyewa rumah di lingkungan istana elite dengan alasan ingin menggelar pesta ulang tahun. Hanya satu penyewa.
“Lantai dua tidak disewakan. “Ada ruang di lantai, tapi hanya buang-buang saja dari panitia,” kata Thiar saat dihubungi saranginews.com, Senin (6/6) lalu.
Tiar menjelaskan, pembawa acara memberitahunya bahwa pesta akan dimulai pada pukul 20.00 WIB. Namun hingga pukul 17.00 WIB, Tiar belum melihat persiapan pesta tersebut di lokasi.
“Saya juga heran kenapa acara ini dimulai tapi belum ada persiapan, semuanya sudah direncanakan,” ujarnya.
Padahal, Tiar sudah menyadari ada yang aneh saat si peminjam bertemu dengannya. Pihak-pihak yang terkait dengannya pun ikut berubah.
Thiar mengatakan pihak yang dihubungi mengatakan mereka datang dari sekolah dan ingin mengadakan pesta ulang tahun. Namun peminjam tidak menyebutkan nama sekolah tersebut.
“Dia hanya menjawab, ‘di mana-mana banyak sekolah’,” kata Thiar menirukan respons orang yang diajak bicara.
Rumah di Pesona Depok Estate, Kota Depok, Jawa Barat, dijadikan milik pribadi. Foto: Lutviatul Fauziah/saranginews.com
Tim pengelola acara tiba sesaat sebelum acara dimulai. Semakin larut malam, semakin banyak pengunjung yang datang dengan mobil.
Menurut Thiar, tidak ada tamu berbikini di pesta malam itu. Namun, dia membenarkan sebagian besar yang menghadiri pesta rahasia itu berpenampilan PSK.
Para tamu yang hadir pun nampaknya berasal dari kalangan berada. “Mereka semua membawa mobil mewah dan ada yang berwajah putih,” ujarnya.
Tampaknya pesta itu diketahui polisi. Pada Minggu (6/5) sekitar pukul 00.30, Polsek Metro Depok menyerang pesta tersebut.
Tiar terkejut. Ia merasa telah ditipu oleh panitia sewa.
Menurut dia, pihak penyewa mengatakan akan hadir sekitar 100 tamu. Bahkan, yang hadir sekitar 400 orang.
Selain itu, Thiar mengaku belum menerima gaji penuh dari karyawan tersebut. Jumlahnya sekitar Rp 2 juta.
Bahkan, penyewa harus mengeluarkan biaya untuk pembersihan. Sekali lagi, kewajiban ini tidak dipenuhi.
“Anak tertipu, ada yang belum dibayar.” “Maaf,” kata Thiar yang sudah 12 tahun bekerja di rumah itu.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroi Baruno mengungkapkan, polisi bergerak ke lokasi pesta setelah mendapat laporan dari warga.
Seorang polisi di tengah negeri mengatakan, Polsek Metro Depok menemukan alat kontrasepsi dan banyak minuman beralkohol saat pesta. Namun kontrasepsi pria tidak digunakan.
Polisi langsung melakukan tes urine secara acak terhadap mereka yang hadir dalam pesta tersebut. Namun, urin semua orang bebas dari obat tersebut.
Jogen menjelaskan, pengunjung pesta harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan tiket.
Tiket berkisar 300 ribu hingga 8 juta rubel, untuk kelas VIP akan mendapat beberapa botol minuman, ujarnya.
Menurut Jogen, kasus tersebut ditangani Polda Metro Jaya. “Kami terkendala masalah perizinan, selebihnya dikelola Polda,” kata Yogen (mcr19/jpnn)