Video Guru Honorer Viral Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Andreas: Miris

saranginews.com – JAKARTA – Jelang pendaftaran PPPK 2024, video beberapa guru terhormat yang mengaku bersalah menjadi viral di media sosial.

Video viral tersebut berisi pengakuan beberapa guru di SMKN VI Ende, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak digaji hanya 250.000 per bulan.

Baca Juga: Pendaftaran PPPK 2024: Kabar Baik Khusus Untuk 3 Jutawan

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Perera pun menanggapi video tersebut dengan mengucapkan terima kasih kepada guru yang dihormati.

Ia mengatakan, kehadiran pemerintah di dunia pendidikan penting untuk memajukan kehidupan para guru, khususnya mereka yang belum mampu.

Baca Juga: Kemudahan Akses Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK, Terhormat Tanpa Gagal

Kehadiran negara dalam dunia pendidikan sangat penting, terutama untuk mengubah kehidupan guru dan siswa dengan mendapatkan manfaat yang tepat bagi kehidupan dan masa depan mereka, kata Andreas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Andreas berspekulasi, pengakuan terhadap guru-guru terhormat di Negeri Ende menunjukkan adanya disparitas kesejahteraan antara guru-guru di daerah terpencil dan terpencil.

Baca Juga: CPNS 2024 Gagal Dapatkan Formasi, PPPK Tunggu Jadwal Pendaftaran

“Ini gambaran pendidikan Indonesia di daerah. Situasi seperti ini sering kita jumpai di daerah terpencil,” ujarnya.

Andreas mengatakan, banyak guru di daerah yang standarnya rendah, terutama yang menjunjung tinggi profesi guru.

Gaji guru-guru lokal yang terhormat tidak sebanding dengan upaya mengajar mereka.

“Hanya semangat pengabdian yang membuat para guru ini dapat terus mendidik para siswa yang dalam kesederhanaan hidup bertekad mengubah masa depannya melalui dunia pendidikan.

Oleh karena itu, kata Andreas, DPR terus mendorong pemerintah untuk turut serta membantu meningkatkan sumber daya dan fasilitas pendidikan guru di daerah tertinggal, perbatasan, dan terluar (3T) agar tidak terjadi kesenjangan standar pendidikan.

Salah satu penyebab terjadinya disparitas kualitas pendidikan antara kota dan daerah, ujarnya.

Tanpa guru yang berkualitas, negara ini tidak akan bisa mempunyai pendidikan yang berkualitas. Dan jika gaji gurunya rendah, maka ia tidak akan pandai mengajar. Semua itu sebab akibat,” kata Andreas. (antara/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *