saranginews.com, SUMEDANG – Pj Bupati Sumedang Udaya Ramli menyampaikan sederet pesan dan harapan saat meresmikan pelatihan bahasa Jepang yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) bekerja sama dengan beberapa LPK, Senin (8/5).
Sebanyak 120 peserta mengikuti program pelatihan bahasa dan budaya Jepang tahun 2024 yang berlangsung selama enam bulan dan merupakan bagian dari pelatihan tenaga kerja dan produktivitas kerja.
Baca Juga: GovTech diluncurkan, Pj Bupati Udaya Ramli ditunjuk untuk menggenjot pembangunan SPBE di Samidang
“Pelatihan ini sangat penting dan strategis,” kata Udaya Ramli saat membuka pelatihan di BLK Disnakertrans.
Dikatakannya, pelatihan sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten, profesional, dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga: Peraih Gelar Haji Radan, Udaya Ramli Samidang Jadi Keturunan Istana Terlarang
Sebanyak 120 peserta mengikuti program pelatihan bahasa dan budaya Jepang yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang. Foto: Dokumentasi Humas Pemkab Sumedang
Menurut Udaya, dengan mengikuti pelatihan khusus, khususnya bahasa dan budaya Jepang, para pekerja diharapkan dapat bekerja dengan baik di negara ini.
Baca Juga: Udaya Ramli dan Nina Agustina segera bahas pengembangan kawasan wisata di Bendungan Saipanas
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk menekan angka pengangguran dari tahun ke tahun.
“Oleh karena itu, pihak Kertrans berkoordinasi dengan LPK, sekolah, dunia usaha, pimpinan pesantren, dan orang tua. Kami mohon doa dan dukungannya kepada orang tua untuk suksesnya putra-putrinya,” pinta Udaya.
Udaya mengatakan program ini sangat strategis karena dapat mengentaskan kemiskinan.
“Jadi pengangguran bisa berujung pada kemiskinan. Sehingga baginya bisa bekerja, peluang kerja terbuka. Tugas Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah melatih para pencari kerja terlebih dahulu. Bagaimana bisa angka pengangguran di daerah meningkat? Sumedang tiap hari berkurang,” kata Yudia.
Udaya meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai jaringan yang baik sehingga bisa membuka banyak kesempatan pelatihan.
“Sekarang pesertanya 120 orang, ke depan mungkin ribuan orang yang mengikuti pelatihan ini”, harap Udaya Ramli.
Kepala Bidang Diklat dan Produktivitas Diklat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Irma Devi Agustin menambahkan, para peserta pelatihan melalui proses seleksi secara transparan dan selektif.
Peserta dipilih berdasarkan tes fisik, matematika dasar, bahasa Jepang, dan psikotes. “Tes psikologi agar kesehatan mentalnya baik, karena bekerja di negara yang etos kerjanya tinggi”, jelas Irma.
Irma mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan ketenagakerjaan antara lain LPK MGP, LPK Matahari Perdana, LPK Kyoumei Nihongo Center, dan LPK Fuji Sukses Mandiri Nusantara.
“Kami memilih LPK berdasarkan kerjasama yang baik. Pelatihan ini diperuntukkan bagi para peserta agar ketika mereka datang ke Jepang mereka memiliki daya saing dan siap bekerja,” kata Irma. (mrk/jpnn)