BSKDN Dorong Pemda Belajar dari Kota Taito Jepang untuk Cetak Lebih Banyak Wirausaha Muda

saranginews.com – TOKYO – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendagri) mendorong daerah-daerah di Indonesia untuk mencetak lebih banyak wirausaha muda guna meningkatkan perekonomian negara.

Direktur BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) Indonesia baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota hendaknya belajar dari keberhasilan pemerintah Kota (Pemkot) Taito Jepang yang berhasil meningkatkan perekonomian lokasi melalui optimalisasi pemanfaatan. kontribusi dari wirausaha muda.

BACA JUGA: BSKDN mendorong manajemen Itä-OKU untuk meningkatkan inovasi di berbagai aspek

“Kami sangat mendukung daerah untuk melatih wirausaha muda minimal 4% dari total penduduk usia kerja. Saat ini, kita baru mendekati 2% sebagai pemilik usaha dan bukan karyawan,” kata Yusharto saat berkunjung ke Tokyo, Senin, Agustus. 5 pada tahun 2024.

Yusharto melanjutkan, pihaknya sangat tertarik untuk menggali berbagai informasi terkait upaya Pemkot Taito dalam menggalakkan minat masyarakat untuk berwirausaha.

BACA JUGA: BSKDN menekankan pentingnya rekomendasi kebijakan yang berkualitas bagi keberhasilan program nasional

Bukan hanya aturan yang digunakan saja, namun pihak Anda juga ingin mengetahui bagaimana Prefektur Taito dapat melahirkan wirausaha muda yang berkualitas.

“Makanya kami sangat senang berada di lembaga ini, dan mungkin bisa mendapatkan penjelasan lebih detail tentang pembentukan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang bersertifikat,” jelasnya.

BACA JUGA: Direktur BSKDN berkunjung ke Riau untuk membahas strategi replikasi inovasi yang efektif

Di sisi lain, Yusharto juga menegaskan apakah Pemkot Taito memiliki sistem yang sama dengan pemerintah Indonesia, yakni dalam menggunakan pinjaman bank atau alternatif lain, dalam hal dukungan permodalan untuk berwirausaha.

“Kalau di Indonesia lebih ke bank, masing-masing bank punya jumlah kredit tertentu untuk UKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), baik bank umum Jepang maupun pemerintah daerah,” imbuhnya.

Tak hanya itu, menurutnya, daerah harus menyederhanakan prosedur perizinan yang seringkali dianggap terlalu panjang di Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan kewirausahaan.

Birokrasi perlu disederhanakan agar masyarakat lebih termotivasi untuk memulai usaha yang sesuai dengan potensinya.

“Di Indonesia izinnya banyak sekali yang harus dikeluarkan, misalnya tanda pengenal usaha dengan UU Cipta Kerja, lalu ada izin edar dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), lalu ada izin industri rakyat yang diterbitkan. oleh DPRD atau Pemkot,” jelasnya.

Dalam konteks ini, Yusharto mengajak seluruh daerah di Indonesia untuk meningkatkan kontribusi masyarakat melalui kewirausahaan demi perekonomian daerah yang lebih baik. Kita berharap, dengan perekonomian yang lebih baik, kesejahteraan masyarakat akan terus meningkat.

“Menanamkan jiwa kewirausahaan dalam diri kita masing-masing, kita harus optimis generasi muda dapat berpartisipasi dalam pembangunan daerahnya yang akan berdampak pada pembangunan negara kita Indonesia,” kata Yusharto. (Sabtu/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *