Indonesia Re Dukung Peningkatan Ekspor Pisang Mas ke Pasar Internasional

saranginews.com, LAMPUNG – Indonesia Re menggelar pelatihan bisnis dan teknis untuk mendukung budidaya pisang di Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Proyek ini dilakukan untuk mendukung dan menjamin kesinambungan pertumbuhan ekspor di kawasan.

BACA JUGA: Bangun Patriotisme, Indonesia Kembali Luncurkan Pelatihan Kepemimpinan bagi Talenta Muda

Dalam pelatihan ini, Indonesia Re telah mempertemukan banyak pakar dan profesional di bidang ekspor dan manajemen bisnis untuk memberikan pelatihan yang komprehensif.

Materi pelatihan meliputi manajemen usaha, teknik pengemasan, standar mutu nasional dan prosedur ekspor.

BACA JUGA: Indonesia bagikan 450 kilogram daging kurban

Kabupaten Tanggamus, Lampung terkenal sebagai eksportir pisang dalam jumlah besar ke Singapura.

Mardian Adhitya, Presiden TJSL & ESG, mengatakan Desa Devisa Pisang Mas Lampung yang dikelola Koperasi Tani Makmur Hijau memiliki 139 desa binaan dan total petani sebanyak 778 orang.

BACA JUGA: Indonesia kembali mengundang para penyelam untuk mengikuti tantangan seru

Laporan produksi menyebutkan kapasitas produksi koperasi produksi hijau seluas 122 hektar ini adalah 2.400 ton setiap tahunnya.

Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas produksi, Indonesia Re juga memberikan suntikan pembiayaan pada tiga jenis sepeda, serta pembuatan tempat percontohan dan bantuan dana untuk pemeliharaan alat produksi.

Pemberian pendampingan dan pelatihan merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam melaksanakan pilar ekonomi Indonesia Re dan pengembangan ekonomi bagi UMK, kata Mardian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/8).

Program pendanaan UMK juga menjadi prioritas Kementerian BUMN.

Pelatihan ini melibatkan dukungan terhadap petani dan organisasi bisnis untuk mengembangkan hak-hak mereka.

“Kami yakin dengan pengetahuan dan keterampilan mereka akan siap menghadapi tantangan di pasar internasional dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujarnya.

Petani, pedagang dan kelompok tani dari berbagai kabupaten di Tanggamus mengikuti pelatihan selama 2 hari.

Peserta berkesempatan untuk berbicara langsung dengan para ahli dan mempraktikkan teknik yang diajarkan.

Selain itu juga diberikan produk-produk terkait tata cara dan perizinan ekspor serta peningkatan kualitas budidaya pisang emas. (mcr4/jpnn) Jangan lewatkan Video Baru:

BACA LEBIH LANJUT… Malaysia Open Day 2 2024: 3 delegasi Indonesia rebut 16 tiket

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *