saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komite III DPR Didik Mukrianto menilai pertumbuhan perjudian online di Indonesia sangat besar dan memiliki potensi disruptif yang signifikan.
Oleh karena itu, pemberantasan perjudian online harus dilakukan secara lebih komprehensif, berskala besar, terintegrasi dan berkelanjutan melalui partisipasi masyarakat.
BACA JUGA: Kapolsek Judi Beking Beking Seharusnya Dipecat, Bukan Dicopot dari Jabatannya
“Pemusnahan perjudian online harus diselesaikan terlebih dahulu di tingkat hulu. Para petaruh, sponsor, dan influencer judi online harus ditangkap dan harus dilakukan tindakan tegas,” kata Didik.
Pemerintah harus menggunakan kekuatannya untuk segera dan tegas menutup semua situs dan akses digital perjudian online.
BACA JUGA: Tentang Sosok yang Berawalan T Sebagai Pengendali Judi Online, Airlangga Hartarto menjawab:
Sementara itu, penegakan hukum dan pencegahan dilakukan di tingkat bawah.
“Membersihkan lembaga negara dari segala perilaku menyimpang yang dilakukan pejabat publik dan pejabat tidak boleh ada toleransi bagi pejabat publik yang terlibat perjudian online,” tambah Didik.
BACA JUGA: Wapres Minta Bareskrim Ikuti Informasi Tentang Pengendali Judi Online Inisial T
Didik pun berharap perjudian online tidak seperti fenomena gunung es. Di balik kejadian tersebut, banyak persoalan yang harus dibenahi pemerintah, antara lain kemiskinan, rendahnya pendidikan, penegakan hukum, keseriusan pemerintah, terutama sinergi antar institusi yang utuh.
“Untuk itu pemerintah dan aparat jangan segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap perjudian online melalui kekuatan Block Government, tutup dan ambil tindakan tegas. Segera tutup akses situs dan seluruh jaringan yang mendukung kerjasama perjudian online, karena kejahatan ini sedang terjadi. dilakukan di banyak negara.
Menurut Didik, penegakan hukum harus lebih agresif dan berskala besar dalam menindas dan memberantas perjudian online.
Dia meminta penindakan hukum jangan hanya bersifat musiman saja, melainkan terus berlanjut hingga selesai.
“Terdakwanya adalah agen, aktor, influencer dan peserta lainnya, tapi yang terpenting adalah bandar dan sponsor,” kata Didik. (Flo/jpnn)