saranginews.com, JAKARTA – Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurrachman mengenang pentingnya peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia Emas.
Hal itu diungkapkan Dudung saat menjadi keynote speaker pada rapat nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara XIV Raden Fatah UIN Raden Fatah, Sumatera Selatan di kota Palembang, Selasa (30/7).
BACA JUGA: Didorong Pimpinan PP PBSI, Jenderal Dudung: Demi kebaikan negara, saya siap
“Mahasiswa adalah generasi penerus masyarakat. Mereka adalah keturunan dari peradaban yang ditulis oleh para pendiri bangsa ini. “Memang benar mereka mempunyai peran penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” kata Dudung.
Di hadapan ribuan aktivis mahasiswa, Dudung memberikan wawasan dan wawasan mendalam kepada generasi baru tentang arah masa depan bangsa dan tantangan yang akan dihadapi.
BACA JUGA: Jenderal KSAD Dudung Terima Gelar Kehormatan PGAT dari Pemerintah Malaysia
“Ancaman terhadap kedaulatan pemerintah tidak hanya bersifat fisik. “Di era disrupsi digital saat ini, (ancaman) bisa terjadi secara online,” kata Dudung seraya menyoroti kompleksitas lingkungan politik modern.
Pria kelahiran 19 November 1965 ini dengan cermat memadukan warisan para founding fathers, khususnya Soekarno, dengan kenyataan saat ini. Perkataannya tentang perang melawan “masyarakat manusia” menjadi awal perdebatan serius tentang identitas nasional di era globalisasi.
BACA JUGA: Festival BBK 2024, PDIP Ajak Pemuda Rangkul Semangat Bung Karno
Dudung mendorong mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen perubahan, namun juga aktif menentukan arah perubahan.
Lebih lanjut, Dudung menekankan pentingnya bersaing secara global tanpa menghilangkan akar tradisionalnya.
Saya ingat apa yang dikatakan presiden pertama Bung Karno bahwa perang ke depan akan lebih sulit karena yang kita hadapi adalah rakyat kita, katanya.
Dudung mengajak mahasiswa untuk introspeksi diri dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan internal dan eksternal.
Visi Dudung mengenai peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia Emas bukanlah omong kosong belaka. Ini memberikan kerangka konseptual yang mengintegrasikan keamanan nasional, literasi digital, dan pengembangan pemain.
Pendekatan holistik di abad ke-21. Menjadi teladan bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan abad ini.
Menariknya, Dudung tidak serta merta memberikan solusi. Sebaliknya, ia memposisikan dirinya sebagai katalis, mendorong siswa untuk menemukan solusi baru terhadap permasalahan saat ini.
Mulai dari propaganda hingga polarisasi sosial, Dudung menempatkan tanggung jawab dan kepercayaan di pundak generasi baru untuk menjadi agen perubahan.
Ia mengingatkan para gadis untuk terus mempersiapkan kompetisi selama musim tanam.
“Teruslah bersiap karena perbaikan akan terus terjadi dan terus mengalami kemajuan,” kata Dudung.
Di tempat yang sama, Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi mengatakan, peran penting mahasiswa adalah meningkatkan mutu pendidikan.
“Kekayaan sumber daya alam harus diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan,” tegasnya.
Untuk menghadapi tantangan masa depan, Supardi meminta pemerintahan terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.
“Pendidikan sangat penting di Indonesia. Selain itu, pelayanan kesehatan dan sistem hukum juga harus ditingkatkan dan korupsi diberantas,” tutupnya.
Diketahui, Rapat Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia ke-14 ini dihadiri 1.562 tokoh pimpinan BEM dari 398 perguruan tinggi se-Indonesia. Mereka merupakan perwakilan BEM dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT, NTB, dll.
Selain Dudung yang turut serta dalam acara ini dan merupakan Ketua DPR RI periode 2009-2014, Dr. H. Marzuki Alie, saat ini Rektor IGM University Palembang (jum/jpnn)