Perihal OPM, Senator Filep Wamafma Laporkan Alvarez Kapisa ke Ditreskrimsus Polda Papua Barat

saranginews.com, Jakarta – Anggota DPD RI atau Senator Provinsi Papua Barat Dr. Filep Wamafma Alvarez Kapisa resmi melaporkan ke Wakil Direktorat V Tipidsiber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua Barat pada Selasa 30 Juli 2024 pukul 14.30 WIB.

Filep mempublikasikan pernyataan sepihak Alvarez Capiza terkait istilah OPM yang dimuat di beberapa pemberitaan media online.

Baca Juga: Sela, Senator Phile Wamafma Kritik Ketua DPD RI Saat Paripurna, Ini Alasannya

Dalam keterangannya, Philip yang merasa dirugikan secara pribadi mengutip bukti pemberitaan di media online tertanggal 29 Juli 2024 dengan judul “Menyebut Dirinya OPM, Kritik Pernyataan Philepe Wamafma”.

Berdasarkan laporan dan barang bukti, penyidik ​​Subdit V Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Papua Barat meminta keterangan kepada Filep sebagai saksi korban.

Baca juga: Senator Filep Wamafma mendesak BPK mengusut cost recovery Tangguh LNG, Pupuk Kaltim dan Dana Otonomi Khusus

Memberikan keterangan saksi, Philip Wamafma didampingi kuasa hukum Ahmed Junaidi, Tony Karaouan, dan Frans Mansumbau.

Pernyataan tersebut juga tertuang dalam surat yang diterima pada 30 Juli 2024 perihal laporan pengaduan pencemaran nama baik dan/atau SARA Nomor: STPL/52/VII/2024/Ditreskrimsus.

Baca Juga: Soal Kompensasi, Senator Phile Wamafma: Mekanisme Cost Recovery Merugikan Pemerintah Daerah, Masyarakat

Filep menjelaskan dalam laporannya, kronologinya dimulai dari penerimaan lampiran pesan dan video pendek atau klip video yang dikirimkan pihak pelapor.

Menurut senator Papua Barat itu, pihak pelapor tidak sepenuhnya mengetahui apa yang terjadi pada sidang paripurna DPD RI pada 12 Juli 2024.

DPD RI Seluruh sidang penuh dengan dinamika namun sidang berakhir dengan baik dan terjadi saling memaafkan antar peserta.

Namun, lanjut Filep, video pendek yang viral menyebutkan kata OPM merupakan ancaman bagi negara dan justru menjadi konsumsi masyarakat sehingga membahayakan nama baik Filep Wamafma.

“Saya tahu bahwa kritik masyarakat terhadap pejabat politik sangat wajar dan wajar. Namun, kali ini tidak wajar dan merugikan nama baik saya pribadi, kata Philip Wamafma.

Perdebatan terus berlanjut sepanjang sesi, namun video tersebut memotong kejadian tersebut menjadi kata OPM. Saya menyangkal bahwa kata OPM identik dengan Organisasi Papua Merdeka, namun saya tegaskan bahwa kata OPM berarti ‘orang Papua yang progresif’, ‘rakyat Papua merdeka’,” kata Philip. .

Philip kemudian menjelaskan kronologi kejadian pada saat paripurna DPD RI agar dapat dipahami secara utuh.

Ia mengingatkan semua orang untuk memahami segala sesuatunya secara keseluruhan dan tidak sepotong-sepotong sebelum berkomentar.

Saya jelaskan kronologinya agar Kapisa tidak berasumsi sendiri yang bisa menimbulkan permasalahan hukum baru. Oleh karena itu, akibat pendekatan diktator Ketua DPD RI di rapat paripurna tersebut, terjadi kegaduhan dan kegaduhan untuk membela diri. Hasil.Di akhir rapat paripurna, Ketua DPD menyebut Philip Wamafma adalah pembuat onar.

Namun Ketua DPD tidak memberikan klarifikasi, malah meminta maaf. Makanya saya bilang, ‘Saya OPM, orang kepausan yang maju, maju ilmunya, maju sebagai wakil rakyat yang diberi amanah mewakili rakyat. . di Parlemen,” kata Philip.

Jadi, menurut Philip, jika DPD menyebut pemimpin RI bermasalah, maka orang Papua akan terlihat buruk, karena DPD hanya bisa menjadi anggota RI di tempat yang terhormat. Itu.

Oleh karena itu, Philip menegaskan, laporan tersebut harus dibuat untuk meminta pertanggungjawaban oknum tersebut atas perbuatannya.

Ia menegaskan, tidak ada definisi yang liar di luar apa yang diungkapkan dalam konteks perdebatan di Parlemen.

Jadi, menurut Philip, pihak-pihak yang melontarkan tuduhan tersebut menyebarkan hoaks yang bisa ditindaklanjuti (Jumat/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *