Harga Pertamax Series Dinilai Layak Dinaikkan Agar tak Membebani APBN

saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina diyakini mampu menaikkan harga bahan bakar nonsubsidi seperti seri Pertamax.

Sebab, sejak Maret lalu, Pertamina menahan harga meski minyak dunia sedang naik dan nilai tukar melemah.

Baca Juga: Kembangkan EBT, Pertamina dorong penggunaan bioetanol

Harga Pertamax dapat disesuaikan agar tidak semakin membebani posisi keuangan APBN dan Pertamina.

Hal ini membebani APBN dan arus kas Pertamina karena Pertamina mengimpor BBM dan harus menunggu lama untuk mendapatkan kembali kompensasi dari pemerintah atas BBM yang diimpornya, kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddie Soperano.

Baca Juga: Hingga Juni 2024, Jamakrindo Pangkalpinang Bukukan Volume Penjaminan Rp 983 Miliar

“Oleh karena itu, harga BBM nonsubsidi bisa diperbaiki, tentunya dengan melihat daya beli masyarakat,” tambah Eddy.

Eddy juga berharap kenaikan harga tersebut tidak memperlebar disparitas harga antara BBM nonsubsidi dan subsidi.

Baca Juga: Saatnya penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamina

Namun perlu diperhatikan juga bahwa sebagian besar konsumsi bahan bakar tersebut bukanlah bahan bakar non-subsidi, melainkan bahan bakar dalam bentuk JBT dan JBKP yaitu bahan bakar bersubsidi.

Maka alangkah baiknya jika aturan pembelian BBM bersubsidi juga segera diterapkan, sehingga jumlah BBM bersubsidi bisa dikurangi dan golongan ‘kaya’ bisa membeli BBM non-subsidi.

“Disparitas yang tidak terlalu lebar itu penting. Eddy mengatakan, “Tetapi yang lebih penting adalah regulasi agar BBM bersubsidi bisa dibeli oleh masyarakat yang termasuk dalam kategori tertentu, seperti golongan ekonomi lemah, UMKM, ojek, angkutan umum, dan lain sebagainya,” Eddie dikatakan.

Anggota Komisi VII Certono Hutomo pun sepakat Pertamina akan melakukan penyesuaian harga seri Pertamax.

Sebab, jika Pertamina mempertahankan harga, justru akan menurunkan potensi penerimaan negara karena keuntungan yang diperoleh Pertamina akan berkurang.

Selain itu, Sartono mengingatkan, kesehatan keuangan Pertamina harus tetap dijaga karena BUMN ini berperan penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Oleh karena itu, penyesuaian harga BBM nonsubsidi perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan Pertamina, kata Sartono.

“Sebagai anggota DPR RI, saya menilai mereka yang sadar harga harus memperhatikan daya beli masyarakat agar tidak terjadi gejolak sosial,” imbuhnya. (chi/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *