saranginews.com, Jakarta – Meskipun teknologi Artificial Intelligence (AI) tersedia secara gratis untuk digunakan masyarakat, namun memiliki dua sisi yang perlu diperhatikan.
Suatu hal dapat membantu dengan berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah, namun di sisi lain terdapat bahaya pada privasi atau keamanan data pribadi.
Baca juga: Pembukaan 110.
Bahkan, pemerintah mendorong penggunaan teknologi ini dengan tujuan memperluas akses pengguna terhadap kecerdasan buatan generatif atau generative Artificial Intelligence (General AI) sebagai asisten profesional. Di sisi lain, kecanggihan teknologi yang ada diharapkan dapat mendongkrak perekonomian digital Tanah Air.
“Dengan mengadopsi AI, berbagai profesi dapat merasakan manfaat dari inovasi teknologi, seperti programmer yang menggunakan platform AI gen saat ini untuk menjawab bug dan kesalahan pada kode sumber, hingga detail cara memperbaikinya,” ujarnya. CEO sekaligus pendiri PT Innovation Cloud Services (ICS) Budhi Wibawa pada diskusi media di Senayan City, Jakarta Pusat pada Kamis (25/4).
Baca juga: Melalui Aplikasi Ini Kita Bisa Belajar Mengaji di Era Digital Berbasis Teknologi AI
Teknologi Gen Ai memungkinkan pengguna untuk menghasilkan karya tulis, gambar, atau berbagai tugas yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang dengan keahlian khusus, katanya.
Hal ini karena Gen AI dapat diperintahkan untuk menghasilkan kode program berbeda yang sesuai dengan konteks tempat pengembang bekerja.
Teknologi Gen AI juga mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti Python, Nodejs, PHP, Golang. Namun, aplikasi GenAi yang gratis dan dapat diakses secara bebas oleh publik memiliki permasalahan seperti privasi atau kerahasiaan dan toksisitas atau ancaman berbasis dunia maya.
“Ancaman ini cukup menjadi hambatan dalam bekerja, terutama bagi programmer di industri dengan kepatuhan dan peraturan keamanan,” jelasnya.
Karena itulah ICS Compute berkolaborasi dengan Tabnine, code Assistant berbasis Gen AI terkemuka di dunia, menghadirkan solusi dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu perangkat lunak GenAi yang mengutamakan efisiensi, kepatuhan, dan keamanan data. Bernama RedPumpkin AI Coding Assistant untuk region Jakarta, software AI ini resmi dibuka untuk membantu developer lokal.
“Hal ini memungkinkan pengembang lokal bekerja lebih efisien dan aman,” ujarnya.
Budhi mengklaim Redpumpkin AI Coding Assistant dapat meningkatkan produktivitas waktu programmer sebesar 20-25 persen secara keseluruhan.
Perangkat lunak Gen AI ini bekerja lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien tanpa mengorbankan perlindungan atau keamanan data.
Sementara itu, VP Business Development ICS Compute Henry Teja menjelaskan bahwa Redpumpkin AI Coding Assistant berbeda dengan software asisten kode berbasis AI lainnya karena mampu memberikan rekomendasi kode yang peka konteks secara real-time dan relevan langsung di Integrated Development Environment (IDE). . . ) biasanya digunakan oleh pengembang.
“Kemampuan perangkat lunak ini untuk memahami bahasa alami dan seluk-beluk kode kompleks menjadikan RedPumpkin AI Coding Assistant sebagai asisten ideal bagi pengembang,” kata Henry.
Tiga nilai utama Redpumpkin AI Coding Assistant bagi programmer adalah pertama aspek privasi, data yang dimasukkan atau dibuat biasanya tidak dapat diakses atau hanya dapat dilihat oleh pelanggan. Dipersonalisasi, Redpumpkin AI Coding Assistant menghadirkan pengalaman pengkodean yang dipersonalisasi dan produktif.
“Hal terpenting ketiga bagi seorang programmer adalah aspek keamanan,” ujarnya.
Redpumpkin AI Coding Assistant dilatih hanya dengan data dari repositori sumber terbuka dengan lisensi permisif, untuk memastikan bahwa pengembang menerima bantuan AI tanpa risiko pelanggaran privasi atau sengketa kepemilikan kode. Redpumpkin AI Coding Assistant menawarkan keamanan tingkat perusahaan yang telah terbukti dan memenuhi standar industri terkemuka.
“Ini adalah solusi yang tepat bagi perusahaan yang memprioritaskan privasi, keamanan, dan kepatuhan, seperti perusahaan di sektor jasa keuangan, manufaktur, dan pemerintahan,” ujarnya. (esy/jpnn)