saranginews.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batangas (KITB) di Kabupaten Batangas, Jawa Tengah, Jumat (26/7) lalu.
Sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri PT Danareksa (BUMN Danareksa Holding), KITB diharapkan dapat menarik penanaman modal asing (FDI) dari arus relokasi industri global dan menampung tenaga kerja dalam jumlah besar.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Ratusan Warga Batangas Terima Pekerjaan di KITB
Turut hadir dalam pelantikan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitans, Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumivans Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin. Tasrif, Menteri Kelautan. dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta pejabat kementerian dan lembaga lainnya.
Seperti diketahui, saat ini terdapat tren perpindahan rantai pasok dari Tiongkok ke Asia Tenggara yang didorong oleh berbagai dinamika seperti kondisi geopolitik, ekonomi, dan perdagangan.
BACA JUGA: Kementerian HRD adakan pelatihan untuk pastikan warga setempat diterima di KITB
Pada saat yang sama, pemerintah mendorong peningkatan investasi di bidang infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan menarik penanaman modal asing, dan pengembangan manufaktur didorong ke Jawa Tengah dan Timur untuk memanfaatkan biaya yang lebih rendah. Hal ini difasilitasi oleh pengembangan konektivitas dari jalan raya, pelabuhan, dan jalur kereta api.
CEO Danareksa BUMN Holding Yadi Jaya Ruchandi mengatakan Danareksa BUMN Holding sebagai satu-satunya holding yang bergerak di bidang transformasi dan investasi di Indonesia berkomitmen terhadap amanah Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah untuk meningkatkan kapasitas KITB dalam menarik. PMA dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
BACA JUGA: Kapolres Jembera Marah, Militan PSHT Serang 5 Anggota, Aipda Parmanto Luka Berat
“Sehingga dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui tol. KITB kita kembangkan dengan infrastruktur dasar dan pelayanan publik yang lengkap, didukung konektivitas terlengkap mulai dari jalan raya, pelabuhan, dan jalur kereta api, dengan mengusung konsep hijau. ekonomi berkelanjutan dan sirkular,” katanya.
KITB menawarkan solusi terintegrasi di lahan seluas 4.300 hektar yang memenuhi kebutuhan industri global yang menggunakan teknologi tinggi, termasuk industri padat karya.
Dari sisi sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja pada masa mendatang.
Yadi menambahkan, saat ini nilai investasi KITB mencapai Rp14,8 triliun dari pemanfaatan lahan seluas 271 hektare.
“Investasi yang masuk datang dari berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa,” ujarnya.
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan KITB menyediakan layanan inti komprehensif dengan orientasi keberlanjutan, meliputi industri berbasis teknologi (SEG Solar), pemanfaatan energi terbarukan, pengelolaan instalasi pengolahan air (WTP), rencana pengolahan air limbah (EDR) dan air limbah. . Instalasi Pengolahan Air Limbah (SWTP) Ramah Lingkungan dan infrastruktur terintegrasi, properti hunian bersertifikat Greenship Neighborhood, dan model bisnis berkelanjutan dan kompetitif dengan pemberdayaan karyawan lokal.
“Kami optimis KITB dapat berkontribusi dalam mendongkrak perekonomian Indonesia dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya. (jpnn) Sudah lihat video terbarunya?
BACA ARTIKEL LAINNYA… 3 RS menuntut BPJS kesehatan palsu crore rupee, KPK turun tangan, oke