Olah Tulang Ikan Tenggiri Jadi Kerupuk, SMKN 4 Bengkulu Raup Untung Berlipat

saranginews.com – Guru dan siswa SMA Negeri Bengkulu berupaya mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi.

Mereka memanfaatkan limbah tulang ikan untuk membuat biskuit. 

BACA JUGA: Sekolah Tinggi Pertanian Kupang kembangkan inovasi nutrisi hewani dari daun kelor

“Kerupuk ini terbuat dari tulang ikan tenggiri dan gizinya sangat baik,” kata Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu Dr Paidi, M.TPd kepada JPNN di acara Indolivestock Expo and Forum, Jakarta Convention Center (JCC) yang digelar 18-19 Juli. 

Dijelaskannya, bahan baku tulang ikan tenggiri di Bengkulu dulunya hanya berupa limbah, apalagi sekolah SMKN 4 Bengkulu terletak di pesisir pantai sehingga sumber dayanya banyak.

BACA JUGA: Apakah uang makan siang gratis akan dipotong lagi? kata Airlangga

“Awalnya muncul ide bagaimana kita bisa menjaga lingkungan alam. Lalu muncul ide untuk mengolah ikan kiwi menjadi sesuatu yang enak, tapi juga bernilai ekonomis, sehingga menjadi kue,” ujarnya.

Pengolahan tulang ikan menjadi kerupuk tidak hanya hemat biaya, namun juga turut menjaga lingkungan dari limbah tulang ikan. Sebab, tulang ikan tenggiri biasanya tertinggal setelah dagingnya dibuang sebagai bahan baku pempek dan olahan ikan lainnya.

BACA JUGA: 3 Poin yang Mas Anas Katakan Sebelum Pendaftaran PPPK 2024, Mengatasi Masalah

“Ini salah satu produk rumahan yang mudah diproduksi dan dijual karena merupakan makanan sehari-hari, apalagi jika produknya banyak,” ujarnya. 

Ia mengungkapkan, kerupuk tulang ikan dijual dengan harga Rp 20 ribu per bungkus. Kue-kue ini populer di kalangan masyarakat lokal bahkan industri karena rasanya yang lezat. 

Pada pameran kali ini SMKN 4 Bengkulu juga memperkenalkan salah satu produk unggulannya yaitu Sarden Ikan Tobi-Tobi. Olahan ikan sarden ini menarik karena Bengkulu merupakan ikan.

“Favorit semua umur, populer di Bengkulu, banyak protein dan nutrisi lain yang baik untuk kesehatan,” ujarnya.

Produk sarden ikan Tobi-Tobi ini dikumpulkan sebanyak 250-300 gram per botol kalengan dan dijual seharga Rp 25 ribu. Juga, umurnya sekitar 6 bulan. 

Sarden Ikan Tobi-Tobi memiliki rasa yang lebih enak dan tekstur yang lengket. Menurut Paidi, dari masukan masyarakat, sarden Tobi-Tobi produksi SMKN 4 Bengkulu jauh lebih enak. 

Sebagai sekolah negeri daerah (BLUD), SMKN 4 Bengkulu telah memperoleh pendapatan sebesar Rp. 20 juta per bulan untuk 9 produk antara lain kerupuk tulang ikan dan sarden ikan Tobi-Tobi. Paidi mengatakan tren ini tidak pernah sempurna. 

Insya Allah kita akselerasi lagi dengan target Rp 50 juta per bulan, ujarnya. 

Karena inovasinya tersebut, SMKN 4 Bengkulu diundang oleh Direktorat Kerja Sama dan Integrasi Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengikuti pameran di JCC Jakarta. 

SMKN 4 Bengkulu menjadi satu-satunya sekolah di Bengkulu yang diundang tampil di Jakarta dan SMKN 2 Metro Lampung mewakili SMK se-Sumatera. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *