saranginews.com, KABUPATEN BOGOR – Calon Bupati Bogor Ade Ruhandi yang akrab disapa Jaro Ade kembali membuktikan keunggulannya menghadapi Pilkada Bogor 2024.
Masduri Amarawi, Direktur Program Poltracking Indonesia, mengatakan Jaro Ade tertinggal jauh dari kompetitornya.
Baca juga: Calon Bupati Bogor Ade Ruhandi Naik Daun, Ini Buktinya
Masduri Amaravi dalam keterangannya, Selasa (23/7), “Hasil survei yang kami lakukan menunjukkan popularitas dan elektabilitas Pak Jaro Ade tertinggal jauh dari lawannya.”
Dari hasil survei yang dilakukan Poltracking pada 7-15 Juli 2024, statistik elektabilitas dan popularitas Jaro Ad menunjukkan hasil yang cukup signifikan.
Baca juga: Kemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Bogor akan memberikan Jaro Ade pada Pilkada 2024
Poltracking mereplikasi nama empat bakal calon Bupati Bogor jika bertarung pada Pilkada Kabupaten Bogor 2024.
Jaro Ade memperoleh suara terbanyak dengan 49,0%, disusul Eli Rachmat Yassin dengan 26,6%.
Baca Juga: Golkar, PAN dan Demokrat Siap Menangkan Jaro Ade Sebagai Bupati Bogor
“Di peringkat ketiga ada Ivan Setiawan dengan perolehan skor 19,8%. Lalu ada pesaingnya yang juga dari Partai Garindra yaitu Rudy Susmanto dengan perolehan skor 2,3%,” ujar Masduri.
Jajak pendapat juga dilakukan jika ada empat calon yang bersaing memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten Bogor. Hasilnya Jaro Ade masih sangat bagus.
Belakangan, Poltracking Indonesia memperlihatkan Jaro Ade, Ivan Setiawan, dan Rudy Susmanto bersaing di Pilkada Kabupaten Bogor.
Hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia menunjukkan Jaro Ade memperoleh 55,3%, Ivan Setian 22,3%, dan Rudy Susmanto 3,3%.
Sedangkan jika pilkada dilakukan oleh Jaro Ade, Eli Rachmat Yassin, dan Ivan Setiawan, angka persentasenya adalah Jaro Ade 49,5%, Eli Rachmat Yassin 27,2%, dan Ivan Setiawan 20,1%, jelasnya.
Masduri mengingatkan para calon untuk terus membangun popularitas dan elektabilitasnya hampir empat bulan menjelang pemilu.
Ia juga berpesan kepada tim Jaro Ade dan relawan agar tidak tergiur dengan persentase keuntungan yang tinggi. Terus terlibat dengan masyarakat secara langsung melalui media dan media sosial.
Sementara itu, Rudy Susmanto, untuk kelanjutan persalinan, tim dan relawan harus lebih ekstra dan lebih besar karena angka persentase yang didapat sangat rendah. (jlo/jpnn)
