saranginews.com – Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (BTS Bats bookfofo) Badan Menteri Telekomunikasi dengan Tishika, badan penghalang telekomunikasi kehilangan kontak pada Rabu (17/7).
Dirjen Bakhtiphono Fadh Mathan mengatakan, tim gabungan SARS dikerahkan untuk mencari tim LCT CATA yang hilang kontak di perairan Papayan.
Baca juga: Di Perairan Siteo, Komunikasi Kapal Tidak Ditemukan, Tim SAR Terus Bergerak
Dalam siaran persnya, Senin (22/7), penggeledahan dilakukan terhadap bahan Cittti Calc yang mengandung bahan kampofon .
Pada Senin (22/7) pukul 08.05, tim SAR gabungan meninggalkan perairan Kecamatan Puluu Tara.
Baca juga: – Saat Pelaut Datang ke Pulau Labratok, Kapal Hilang, Budak Bergerak
Kelompok ini terdiri dari unsur TNI Angkatan Laut, Polirid, dan kelompok Sar daerah.
Untuk melakukan penggeledahan, mereka menggunakan unit Kiri dan helikopter.
Baca Juga: Macy Crystal di BTTB
Tim pertama dari Titicaca menggunakan kapal TNI Angkatan Laut Parkilaya Yapero untuk melakukan penelitian di Jalur Laut Tengah.
Sedangkan kelompok kedua menggunakan sidebar untuk mencari perairan dangkal saat meninggalkan Semat.
“Bakti Kominfo terus memantau perkembangan data dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung penelitian ini,” kata Fashla.
Dia berjanji: “Informasi terbaru tentang penelitian ini akan diperbarui sesegera mungkin.”
Materi Cita XX Cats Bts Bakti Komtfo dari Timaka ke materi Yahoo Rabu (17-7)
Perahu tersebut, Senin 15 Juli 2024, perahu tersebut diberi nama Titica, pada tahun tersebut Tiba Kamis (Kamis) pukul 05.43 WASA (18/7).
Kapal Cita Xx XX mengirimkan kapal Cita XX untuk memberikan sinyal 4G Bakti Kominfo di pegunungan Pa pu wa.
Selain muatan BTS, kapal tersebut juga membawa 12 orang.
Kapal Pada Selasa (16/7) terakhir kali disambung dengan kapal bulan GT 145 yang dipindahkan pada waktu bersamaan.
Kapal Cita Jaaya, dari keterangan di atas, terpahat di tanah.
Di tahun 19 Juli, 20 Juli 2024 Kapal Cathy Xx Mufi Pria yang ditahan di pelabuhan Yakimo melaporkan lokasi kapal Cathy yang tak kunjung tiba. (antara/jpnn)
