saranginews.com – ADDIS ABABA – Korban tewas akibat tanah longsor di distrik Gofa, di selatan Ethiopia, bertambah menjadi lebih dari 200 orang pada Senin (22/7).
Hal ini dibenarkan pada Selasa (23/7) oleh seorang pejabat pemerintah daerah.
BACA JUGA: Operasi SAR terhenti meski 15 korban longsor Gorontalo masih hilang
“Sampai saat ini, jumlah korban tewas mencapai 229 orang, yang terdiri dari 148 laki-laki dan 81 perempuan,” kata Perwakilan Negara Bagian Selatan Alemayehu Bawdi dalam sebuah pernyataan.
“Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung,” tambahnya.
BACA JUGA: UBL akan menyelenggarakan kuliah umum di Harambee University Ethiopia
Jumlah korban tewas bisa bertambah karena lokasi bencana di distrik terpencil sangat sulit diakses alat berat karena medan yang curam, menurut pihak berwenang.
Upaya penyelamatan sedang berlangsung dengan penggalian manual, kata seorang pejabat distrik yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
BACA JUGA: Aldi Taher berduka atas bencana alam di Sumbar
Pejabat lokal lainnya, Misikir Mitiku, mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Fana Broadcasting Corporate bahwa di antara para korban juga terdapat tim penyelamat, beberapa di antaranya hilang selama upaya pencarian dan penyelamatan.
Pasca bencana tanah longsor yang mematikan tersebut, Gubernur Gofa Dagmawi Ayele mengeluarkan pernyataan yang menekankan perlunya masyarakat lebih siap menghadapi bencana serupa di masa depan.
Bencana tersebut terjadi menjelang tengah hari waktu setempat, saat masyarakat sedang berkumpul untuk melihat dampak hujan lebat pada Minggu malam, dan terjadi tanah longsor yang mengubur massa di bawah reruntuhan, kata seorang pejabat Direktorat Komunikasi Zona.
Tim penyelamat, termasuk pejabat setempat, guru dan petugas polisi, termasuk di antara mereka yang tewas, tambahnya, seraya mencatat bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, sementara dampak longsoran salju masih belum sepenuhnya dievaluasi.
“Hati dan doa kami bersama keluarga anggota komunitas yang meninggal secara tragis akibat tanah longsor yang menghancurkan setelah hujan lebat di distrik Gofa di Ethiopia selatan,” kata Presiden Uni Afrika Moussa Faki Mahamat dalam sebuah pernyataan, sambil mengungkapkan solidaritasnya kepada masyarakat. dan pemerintah. dari Etiopia.
Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh pun menyampaikan duka mendalam atas bencana tanah longsor dahsyat tersebut.
“Kami ingin menyampaikan belasungkawa dan belasungkawa yang tulus atas masa sulit ini. Kami menyatakan dukungan kami dan siap membantu semampu kami,” ujarnya.
Tanah longsor di bagian selatan Ethiopia terjadi berulang kali selama musim hujan, yang berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus. (antara/jpnn)