saranginews.com, JAKARTA – Pesatnya pertumbuhan pasar modal atau sektor investasi tanah air perlu diimbangi dengan aspek keamanan informasi dalam menghadapi serangan siber dan ancaman bencana sehari-hari.
Lebih lanjut, menurut data yang diperoleh Bank Sentral Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Tanah Air mencapai 12,16 juta orang hingga akhir tahun 2023.
Baca Juga: United E-Motor Resmi Listing di BEI, Cari Pendanaan Baru Rp 400 Miliar
Untuk mendukung hal tersebut, PT IDX Solusi Teknologi Teknologi (IDXSTI) dan PT Dunia Virtual Online Tbk, pengelola data center AREA31, merancang kemitraan strategis untuk menyediakan Disaster Risk Management as a Service (MRT DRaaS) pertama bagi anggota Bursa. .
“Layanan ini dirancang sesuai standar Bisnis Indonesia (BEI) dan dievaluasi oleh BEI untuk memastikan sistem dan data dapat pulih dengan cepat, dan integrasi sistem perdagangan dapat dipulihkan jika terjadi bencana.” Kepala IDXSTI Syafruddin saat peluncuran layanan gabungan Intermediary Distributed Disaster Recovery as a Service (MRT DRaaS) di Pasar Bisnis Indonesia, Selasa (16/7).
Baca Juga: United E-Motor datang ke BEI akan memperluas portofolio produknya
Bencana alam meliputi gempa bumi, banjir, kebakaran, terorisme, dan serangan dunia maya seperti ransomware.
MRT DRaaS hadir sebagai solusi alternatif kebutuhan lokasi Disaster Recovery Center (DRC) dengan fungsi manajemen yang membantu memantau dan memelihara infrastruktur IT perusahaan.
Baca juga: Akibat Sengketa Penggunaan Gereja, Bentrok Jemaah di Jakarta Timur
“Memiliki fasilitas untuk memulihkan sistem saat terjadi bencana atau DRC adalah suatu keharusan. Kami memperkenalkan MRT DRaaS sebagai solusinya,” ujarnya.
Bila diperlukan, infrastruktur IDXSTI dan tim DRaaS dapat dengan cepat merespon kebutuhan pemulihan sistem utama anggota Bursa. Oleh karena itu, pengembangan bisnis dan sistem dapat dijalankan kembali dengan menggunakan fasilitas yang ada.
Syafruddin juga menyebutkan dipilihnya AREA31 karena telah tersertifikasi fasilitas rating 3 ANSI TIA 942-B. Juga menyediakan layanan colocation dengan infrastruktur berkualitas yang terus berkembang sesuai perkembangan teknologi terkini dan berbasis private cloud, serta data MRT DRaaS terjamin ada di Indonesia.
MRT DRaaS aman berdasarkan fragmentasi rendah dan multi-tenancy, dashboard tunggal untuk manajemen DRC dan failover otomatis jika terjadi masalah infrastruktur.
Ia menambahkan, “AREA31 telah berpengalaman di industri data center global, dan lokasinya memenuhi persyaratan minimal 30 km dari pusat bisnis serta didukung infrastruktur jaringan yang lengkap dan terhubung dengan lingkungan keadaan pasar modal,” Dia berkata.
Sementara itu, CEO sekaligus pendiri AREA31, Michael Alifen, menambahkan melalui Service Level Agreement (SLA) 99,982% pada Fasilitas 3 data center, pihaknya siap mendukung penyediaan layanan data center dan digunakan oleh perangkat DRaaS.
“Kami yakin pengguna DRaaS akan dapat menggunakan layanan ini tanpa khawatir akan downtime,” ujarnya.
Untuk mendukung kebutuhan IDXSTI, pihaknya mengadakan dua kegiatan khusus. Yang pertama adalah layanan colocation berupa rack colocation dan layanan pendukung lainnya seperti sistem daya dan pendingin yang memadai. Integrasi ini memungkinkan DRaaS untuk terhubung ke jaringan JTPM dan NSP lainnya.
Layanan kedua adalah penyedia layanan profesional yang bertanggung jawab mengelola operasional data center selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun.
Michael juga mengklaim penggunaan DRaaS tool IDXSTI dapat mengurangi beban biaya anggota Bursa dibandingkan harus menyiapkan DRC sendiri. Ada banyak komponen infrastruktur yang perlu dipersiapkan saat melakukan setting DRC sendiri, antara lain jaringan, server, penyimpanan, perangkat jaringan dan keamanan, lisensi, dll.
“Dengan IDXSTI DRaaS, seluruh biaya sudah termasuk dan berdasarkan OPEX sehingga lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
Keuntungan lain dari MRT DRaaS adalah lokasinya yang berdekatan dengan pusat data global AREA31. Menggunakan teknologi hardware kelas enterprise, memiliki tingkat ketersediaan atau SLA yang tinggi dan gangguan yang rendah.
“Memiliki peralatan untuk memulihkan sistem jika terjadi bencana atau fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) merupakan kebutuhan yang mutlak,” ujarnya.
Setiap anggota Exchange yang menggunakan layanan DRaaS akan menerima 2 unit server fisik khusus untuk JATS Client dan ITCH Server, serta sumber daya cloud yang terdiri dari 16 vCores, memori 64 GB, dan penyimpanan SSD 1,1 TB yang dapat digunakan untuk 3 VMS, yaitu. kantor belakang , perdagangan jarak jauh dan perdagangan online, serta saham JTPM dan koneksi Internet. (EC/JPN)
Baca berita selengkapnya… Jumat dini hari, pengguna Flyover Cimindi Bandung heboh.