saranginews.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry mengukuhkan pencapaian besar tersebut sebagai salah satu momen penting dalam transformasi perusahaan melalui digitalisasi layanan penyeberangan.
Direktur Jenderal ASDP Ira Puspadewi mengatakan program ini membawa perubahan signifikan terhadap pengalaman layanan transit, terutama di jalur tersibuk Merak-Bakauhen dan Ketapang-Gilimanuk, menjadi lebih modern dengan diperkenalkannya sistem e-ticketing Ferizy yang dibuka pada tahun 2020.
BACA JUGA: Berperan Aktif Selenggarakan Angkutan Lebaran 2024, ASDP Dapat Penghargaan dari Kementerian Perhubungan
“E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan dan dibuka secara serentak oleh tiga menteri yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah menjadi budaya baru masyarakat dalam memperoleh tiket kapal, dimana lebih banyak lagi dari 2,3 juta pengguna telah merasakan kesederhanaan dan kenyamanannya,” kata Ira.
Transformasi digital ASDP dimulai pada bulan Agustus 2018 dengan diperkenalkannya kartu prabayar di mesin EDC dan dilanjutkan pada bulan Juni 2019 dengan pembelian tiket di loket dan mesin yang menggunakan pembaca E-KTP dan pembaca paspor.
BACA JUGA: Percepat transisi energi ke industri hijau, SIG dan PLN perkuat sinergi
Mulai Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan Anda membeli tiket secara online melalui Ferizy Web & Apps atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, jumlah pengguna Ferizy telah berkembang pesat, dari 438.105 pengguna pada tahun pertama menjadi 655.951 pengguna pada tahun 2023, menunjukkan semakin besarnya kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket secara online.
BACA JUGA: Kunjungan Perusahaan Penjaminan ke Kamboja Tiba, Jamkrindo Berbagi Pengalaman
Menteri BUMN Erick Thohir memuji sistem tiket online Ferizy.
Transformasi digital yang dilakukan BUMN mampu meningkatkan pendapatan dan meraih laba bersih secara signifikan meski di tengah pandemi. Hal itu patut kita syukuri, kata Erick.
Kunjungan Menteri Erik ke pelabuhan ASDP pada tahun 2023 menegaskan bahwa inovasi-inovasi ASDP telah membantu mengurangi kemacetan pelabuhan, terutama pada peak season.
“Bahkan, pada angkutan lebaran 2024, 95 persen penumpang sepeda motor dan 90 persen penumpang roda empat membeli tiket kapal penyeberangan melalui e-ticketing. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan mudik semakin direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, serta sosialisasi dan kampanye digitalisasi. itu tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” kata Erick.
Di saat yang sama, desakan ASDP untuk melakukan transformasi melalui percepatan digitalisasi proses bisnis di seluruh lini, termasuk layanan tiket, turut berkontribusi pada kinerja positif perseroan yang mampu mempertahankan tren positif hasil keuangan perseroan sepanjang tahun 2023.
ASDP berhasil meraih pendapatan auditan sebesar Rp5,032 triliun dan laba bersih Rp637 miliar.
“Pendapatan tahun 2023 melebihi total pendapatan tahun 2019 sebelum Covid-19 sebesar Rp3,328 triliun pada kondisi normal dan meningkat 15 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp4,38 triliun. Sedangkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 637 miliar atau lebih. 92 persen dari target dan mengalami peningkatan laba 2022 sebesar 9% sebesar Rp 585 miliar. Dari segi perolehan laba bersih tahun ini, ASDP kembali meraih laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP”, jelas Ira.
Faktor pendorong utama adalah angka laba positif pada tahun 2023 yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
“Salah satunya ASDP terus melakukan transformasi organisasi dan konsisten dalam mempercepat digitalisasi proses bisnis di seluruh lini bisnis, termasuk layanan tiket baik melalui website maupun aplikasi Ferizy,” ujarnya.
Hal tersebut juga berjalan lancar seiring pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024.
“Salah satu capaian positif arus mudik angkutan tadi malam, berjalan lancar dan terkendali. Jumlah tiket yang tiba di Pelabuhan Bakauhen mencapai 98,2 persen. Hal ini tentunya berkat dukungan dari pihak-pihak yang terkait. pengguna jasa dalam mematuhi kebijakan keberangkatan dan kedatangan maksimal H-1 di pelabuhan masing-masing,” lanjut Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin.
Shelvy menambahkan, layanan e-ticketing Ferizy tidak hanya meningkatkan aspek keamanan transportasi lintas negara, namun juga meningkatkan keamanan dan pelayanan prima.
“Dari segi keamanan, data manifes penumpang lebih akurat dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan seperti regulator, pemilik kapal, dan perusahaan asuransi. Juga dapat memenuhi hak pengguna jasa untuk mendapatkan asuransi pertanggungan,” jelasnya.
Dari sisi operasional, digitalisasi e-tiket yang dilakukan Ferizy juga dapat meratakan arus kedatangan pengguna jasa, mempercepat penanganan pelanggan, dan mengurangi antrian di pelabuhan.
Saat ini ASDP telah berhasil melakukan digitalisasi tiket kapal penyeberangan di 29 pelabuhan, baik melalui aplikasi maupun online, antara lain Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Anchor, Sape, Labuan Bajo.
Kemudian Selamat Port, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, Kolaka dan Boloknn (chi/).
BACA ARTIKEL LAGI… ASDP meraup laba bersih Rp 637 miliar, tertinggi sepanjang masa