Erick Thohir: Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Match Fixing

saranginews.com, JAKARTA – Direktur Jenderal PSSI Erick Thohir menegaskan berniat memberikan hukuman tegas kepada mereka yang terbukti melakukan pengaturan pertandingan pada pertandingan liga sepak bola di Indonesia.

“Ada satu hal besar: Saya tidak ada toleransi terhadap pengaturan skor,” kata Erick saat membuka Workshop Aturan Baru Liga 1 musim 2024-2025, seperti terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram pribadinya: @erickthohir. disusul Jakarta pada hari Minggu

BACA JUGA: Polri Berikan Poin Penetapan Tersangka Vigit Waluyo Cs ke Kejaksaan Sleman

Dalam acara sosialisasi peraturan yang dipandu Perwakilan Tim Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, Erick kembali menegaskan komitmen PSSI dalam mentransformasi liga sepak bola tanah air.

Ia mengatakan, liga yang berkualitas tidak bisa dibangun secara sepihak atau individual, melainkan membutuhkan kerja sama seluruh elemen untuk membawa perubahan.

BACA JUGA: Sejak 2008, undang-undang tak pernah menyentuh pelaku intelektual kasus lembaran musik ini

“Liganya, PSSI, klubnya harus kita ubah,” ujarnya.

Untuk mencapai perubahan kualitas liga yang diharapkan, PSSI tidak akan mentolerir praktik pengaturan skor yang dilakukan oleh oknum manajer, pelatih, pemain, wasit, atau agen.

BACA JUGA: Satgas Anti Mafia Polri Sebut Nama yang Diduga Lakukan Pengaturan Pertandingan Ligue 2

“Kalau iya, saya akan turunkan dan kalau ada yang tahu kekacauan ini tolong beritahu saya,” tutupnya.

Lebih lanjut Erick menambahkan, dirinya terus mendorong transformasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar semakin maju dan membaik.

Ia mengatakan, Liga Indonesia harus memiliki kualitas yang lebih tinggi untuk menjadi liga terbaik di Asia Tenggara dan masuk 15 besar Asia.

Berdasarkan pemeringkatan kualitas liga yang diterbitkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mei 2024, Liga 1 Indonesia masih berada di peringkat 28 Asia dan peringkat 6 ASEAN (antara/jpnn). Tonton juga video ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *