saranginews.com – Jakarta – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirgen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan jumlah guru di Indonesia semakin bertambah.
Nunuk mengatakan, pemenuhan kebutuhan guru antara lain dilakukan dengan mengangkat guru berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CASN) sesuai jenis pegawai negeri dengan kontrak kerja atau PPPK.
Baca Juga: Guru Honorer P1 Sisa Angkatan Terakhir Jadi PPPK, Mantan Lulusan PPG Dinas Lega
“Setiap tahun banyak guru yang pensiun sehingga kebutuhan guru semakin meningkat dan struktur guru terus tersedia,” kata Prof Nunuk Suryani di Jakarta, Kamis (22/2).
Prajurit. Nunuk mengatakan dengan banyaknya guru yang pensiun setiap tahunnya, kebutuhan akan guru semakin meningkat dan formasi guru untuk seleksi CASN terus tersedia.
Baca Juga: Kisah Nyata Lulusan Akademik yang Tak Hadiri Wisuda PPG Prajabatan
Tidak hanya di Indonesia, di negara seperti Australia juga terjadi kekurangan profesi guru karena generasi mudanya belum sepenuhnya menghargai profesi guru.
“Tentunya fokus Ditjen GTK adalah mengubah sikap tersebut dan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang mulia dan mulia,” ujarnya.
Baca Juga: BKN Lepas 56.612 UUP PPPK 2023, CPNS Nol, Sisa 5 Hari, Lelang Ditutup
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah memikirkan untuk menjadikan guru sebagai profesi yang terhormat, terhormat dan membanggakan, sehingga peningkatan kesejahteraan dan status guru menjadi fokus saat ini.
PPPK merupakan salah satu tahapan rekrutmen guru melalui seleksi aparatur sipil negara dan rekrutmen Pelatihan Profesi Guru (PPG).
Nunuk mengatakan, proses rekrutmen guru baru saat ini hanya melalui PPG, sehingga semua guru baru harus mendaftar melalui jalur prajabatan PPG.
Prajurit. Nunuk berharap mahasiswa PPG dapat berkembang menjadi pribadi yang berkarakter dan mempunyai keterampilan yang diperlukan untuk melahirkan anak-anak masa depan yang berkualitas bagi bangsa.
Selanjutnya mahasiswa PPG diharapkan memperoleh enam dimensi Iman, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Agung, Keberagaman Global, Kemandirian, Gotong Royong, Penalaran Kritis dan Kreatifitas. (antara/jpnn)