saranginews.com, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung terselenggaranya sekolah virtual nasional yang digagas Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerja sama dengan MPR RI.
Penandatanganan MOU Sekolah Virtual Nasional antara LDII dan MPR RI akan berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada awal Agustus 2024, seiring dengan pengumuman empat pilar MPR RI dan proyek kerja sama untuk negara. .
BACA JUGA: MKD DPR Setujui Hukuman Ringan Terhadap Bamsoet, Gede Pasek: Kamar Salah Keputusan
Sekolah Virtual Nasional didirikan untuk menghubungkan Empat Pilar Bangsa dengan berbagai kelompok anak di tanah air, mendukung penerapan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan pemerintahan, serta meningkatkan pemahaman akan pentingnya Pendidikan Nasional. Empat untuk mendapatkan empat landasan pemerintahan. Kebangsaan dalam menghadapi ekspansi global.
“Kita bisa belajar dari negara-negara di dunia: kegagalan membangun visi nasional akan menghancurkan patriotisme dan berujung pada disintegrasi suatu negara,” kata Bamsoet saat menerima kepemimpinan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia. . (LDII) di Jakarta, Kamis (27/6/24).
BACA JUGA: Pimpinan MPR Puji Keputusan MKD untuk Bamsoet Ilegal.
Hadir dalam jajaran pimpinan Dewan Pimpinan Pusat LDII antara lain Ketua Umum Chriswanto Santoso, Komunikasi, Informasi dan Penyiaran Rulli Kuswahyudi, Kader dan Anggota Rachmat Tri Fahmi, Hubungan Kelembagaan dan Luar Negeri Sarji serta Hukum dan Hak Rakyat Ibnu Anwar.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, tantangan negara akan selalu datang silih berganti seiring kemajuan negara.
BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet mengingatkan perlu dilakukan tindakan khusus untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Setelah pemilu paralel pada Februari lalu, pemerintah Indonesia menghadapi inisiatif nasional besar lainnya, yaitu pemilu paralel daerah pada November 2024.
“Kita tahu bahwa semua kampanye politik cenderung menimbulkan gejolak publik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan konflik media yang membuat masyarakat bergerak ke arah yang berlawanan,” kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menjelaskan, kekuatan perekonomian global dan geopolitik dari luar memang penuh ketidakpastian, namun juga terdapat permasalahan dan tantangan bagi pemerintah Indonesia.
Perekonomian global diperkirakan akan terus melemah, sementara persaingan semakin meningkat sehingga memaksa masyarakat Indonesia untuk semakin meningkatkan daya saing, fleksibilitas, dan inovasi.
Saat ini meningkatnya konflik politik bahkan konflik bersenjata di berbagai belahan dunia memberikan dampak besar terhadap kehidupan geopolitik global, termasuk Indonesia.
Menyikapi berbagai tantangan negara memerlukan kerja sama dan semangat gotong royong dari seluruh penjuru tanah air untuk bersinergi demi pembangunan bangsa.
“Yang tidak boleh kita lupakan, pembangunan bangsa tidak hanya sebatas fisik, fisik saja, karena pembangunan sesungguhnya harus mempertimbangkan pekerja sebagai subjek dan objek. Gagasan membangun visi kebangsaan menjadi penting di sini.” “Salah satu yang sedang kita laksanakan dalam rangka Program Sosialisasi Empati MPR RI,” pungkas Bamsoet. (Jepang)
BACA JUGA… Berkat Al Ghazali, Bamsoet memberi semangat kepada drifter Tanah Air untuk meningkatkan prestasinya.