saranginews.com, Jakarta – Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics Indonesia, perusahaan mitra bisnis di bidang kesehatan, mendorong masyarakat untuk meningkatkan rasa percaya diri dengan perawatan revolusioner seperti suntikan filler asam hialuronat.
Mereka juga mengingatkan kita akan pentingnya mencari nasihat dari dokter terpercaya, klinik bersertifikat, dan menggunakan produk perawatan dermal filler asli.
Baca juga: Dermal filler dan biostimulan efektif merangsang produksi kolagen.
Dr. Lani Juniorti, Dipl. AAAM, Jakarta, Senin (10/6) dalam diskusi “Mengadopsi estetika berbeda dengan keserbagunaan filler HA.”
Menurut Dr. Laney, dermal filler yang diformulasikan dengan asam hialuronat menjadi pilihan pasien karena dapat menargetkan area wajah yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda.
Baca Juga: Bisakah Saya Mendapatkan Filler Bokong? Penjelasan ini diberikan oleh dokter ahli
“Fleksibilitas dan keamanan dari suntikan filler adalah perawatan sempurna untuk meningkatkan fitur unik setiap orang dan mengimbangi tren kecantikan modern,” katanya.
Dokter kulit dan kecantikan, Dr. Kardiana Dewi, SpDVE, FINSDV menambahkan, filler berbahan dasar asam hialuronat telah dikembangkan secara khusus dan telah melalui berbagai uji klinis tingkat tinggi.
Baca juga: Pahami Efek Samping Adiktif dari Suntik Filler
“Pengisi asam hialuronat umumnya aman digunakan, sehingga dapat mengatasi masalah yang lebih spesifik yang mungkin dimiliki pasien, seperti memulihkan warna wajah, menghaluskan kerutan, mengencangkan kulit, dan membuat wajah terlihat lebih proporsional,” katanya.
Namun, setiap tubuh bereaksi berbeda terhadap tahi lalat, sehingga diperlukan pedoman penatalaksanaan yang cepat dan efektif untuk mengatasi efek samping.
Jadi Dr. Cardiana dan dokter lain yang tergabung dalam tim ZP Therapeutics telah merilis modul pelatihan setelah prosedur perawatan pengisi asam hialuronat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pasien.
Modul ini merupakan referensi pertama untuk mempelajari tentang keselamatan prosedur estetika di Indonesia. Selain menggunakan modul sebagai panduan, konsultasi dan komunikasi yang jelas antara pasien dan profesional medis selama perawatan juga penting.
“Ini tentang memahami kebutuhan dan kondisi pasien serta mencegah dampak negatif setelah prosedur,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Christian Sanjaya, M. BioMed (AAM) menyarankan pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur injeksi filler untuk memperkirakan kemungkinan efek samping.
“Pasien harus jelas dan transparan mengenai kondisinya. Dokter yang melakukan tindakan harus mengetahui riwayat alergi spesifik dan pengobatan apa pun untuk mencegah efek yang tidak diinginkan pasca prosedur,” ujarnya.
CEO ZP Therapeutics Ai Lie Wijaja berharap dapat memberikan kita semua pengetahuan baru mengenai dermal filler dengan memperkenalkan kembali filler hyaluronic acid (HA) dan meluncurkan modul pelatihan bagi para ahli kecantikan di Indonesia.
“Kami berharap pasien dan calon pasien tidak ragu untuk meningkatkan kepercayaannya terhadap prosedur ini,” ujarnya.
Selain itu, perancang busana Catherine Njo dan Elma Tina menghadiri panel untuk berbagi pengalaman mereka dengan filler. (jlo/jpnn)