saranginews.com, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) rutin melaksanakan proyek-proyek strategis untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia.
Sebagai holding group yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Timah Tbk (TINS), MIND ID mempercepat pelaksanaan berbagai proyek yang direncanakan.
BACA: Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, MIND ID aktifkan program TJSL untuk mendukung bumi hijau.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya memiliki sejumlah proyek strategis, termasuk program daur ulang yang akan semakin menambah nilai sumber daya mineral Indonesia.
MIND ID Group sedang melaksanakan proyek naga di Aneka Tambang (ANTM) yang telah mencapai tahap joint venture dengan Cotemporary Amperex Technology Co, perusahaan baterai kendaraan listrik terbesar di Tiongkok. Terbatas (CATL).
BACA JUGA: RDP Komisi VI DPR, MIND ID berkomitmen memperkuat tata kelola perusahaan.
Tahap selanjutnya, proyek ini akan memasuki tahap persiapan dan studi kelayakan pembangunan fasilitas Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).
Selain itu, terdapat proyek strategis lainnya, antara lain proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang bertujuan untuk mengatasi kendala di bidang transportasi logistik.
BACA LEBIH LANJUT: Grup MIND ID Raih Penghargaan TJSL Atas Komitmen Terhadap Kelestarian Lingkungan
PTBA aktif mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala tersebut dengan mengembangkan pilihan transportasi lainnya.
“MIND ID terus berupaya semaksimal mungkin menggarap berbagai proyek strategis di industri hilir pertambangan sebagai kontribusi terhadap pembangunan perekonomian Indonesia,” kata Handi.
Handy melanjutkan upaya proaktif untuk meningkatkan produktivitas dan berharap dapat lebih memperkuat kontribusi MIND ID terhadap negara dan operasional bisnis.
“Indikator-indikator positif akan terus kami catat secara berkala untuk terus mendorong kontribusi MIND ID terhadap pembangunan negara,” ujarnya.
Selain itu, proyek pengolahan strategis yang dilaksanakan atau dilaksanakan oleh PT Aneka Tambang Tbk melalui MIND ID akan berupa monetisasi komoditas.
Diantaranya adalah EV Battery, proyek Dragon dan proyek Titan yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan baku mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Kemudian proyek alumina untuk industri peleburan yang dioperasikan oleh PT Bauxit Alumina Indonesia (PT BAI) atau “Proyek Mempawah”. Dikembangkan Konsorsium Antam bersama Inalum, proyek ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur dan menambah nilai sumber daya mineral di wilayah Mempawa, Kalimantan Barat.
Selain itu, PT Bukit Asam Tbk telah meningkatkan kapasitas kereta api untuk mendukung distribusi batubara di Sumsel dengan cara “Unlocking Logistics”.
Kemudian mempercepat pembangunan PLTU 500 kV Sumsel 8 untuk memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di provinsi tersebut. PTBA juga terlibat dalam proyek bisnis pengembangan turunan karbon seperti anode sheet, grafit buatan dan MEG untuk meningkatkan nilai tambah emas hitam.
Di sisi lain, PT Freeport Indonesia sedang melaksanakan proyek pembangunan pabrik pengolahan PTFI Smelter Gresik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan mineral di tambang Grasberg melalui “Ekspansi Hilirisasi”.
Selain itu, PT Indonesia Asahan Aluminium sedang meningkatkan kapasitas produksinya di Kuala Tanjung melalui “Perluasan Kapasitas Produksi”.
Proyek ini akan melibatkan mitra strategis dalam proyek-proyek di pemukiman, mengoptimalkan rantai pasokan bahan baku utama seperti alumina dalam proyek SGAR untuk memastikan pasokan berkelanjutan dan efisiensi produksi.
Selain itu, PT Timah Tbk sedang memperbaiki skema penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mengembangkan produk timah untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai, serta mengoptimalkan pengelolaan mineral sekunder timah seperti zirkon untuk memaksimalkan sumber daya alam (.saranginews.com)