saranginews.com, JAKARTA – Kader Partai Demokrat Osco Olfriada Letunggam menyambut positif pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Erikson.
Ia mengatakan Norwegia dikenal sebagai salah satu negara yang aktif dalam upaya melindungi lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
BACA JUGA: AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Sertifikat Tanah Elektronik Wali Osco Dipercepat
Osco menjelaskan kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam hal pembiayaan penurunan emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan, sebagaimana tertuang dalam perjanjian REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) yang akan berakhir pada tahun 2021.
Hal ini membuktikan bahwa penghentian kerja sama tidak berpengaruh terhadap komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi.
BACA JUGA: Osco Letunggamu: Publik menilai Gibran mendominasi panggung debat cawapres
Pria yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni Jerman ini menilai pertemuan tersebut merupakan langkah positif dalam upaya mitigasi perubahan iklim serta memberikan pemahaman dan persepsi yang tepat untuk mencegah diskriminasi Eropa terhadap kelapa sawit Indonesia.
“Pertemuan seperti ini penting karena membahas strategi dan kerja sama antar negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga lingkungan,” kata Osco Senin (3/6).
BACA JUGA: Osco Olfriady melantik Pengurus Praka Sulut yang dipimpin Hillary Brigitta Lasut
Pria yang berpengalaman di bidang emisi karbon ini mengatakan, Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon pada tahun 2020 hingga 2023, bahkan Indonesia berhasil melampaui target penurunan emisi karbon dari tahun 2020 sebesar 945 juta ton menjadi pada tahun 2022 sebesar 875 juta ton. .
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar memperkirakan pada tahun 2023 akan mencapai 810 juta ton.
Osco mengapresiasi Presiden Jokowi yang sangat piawai melakukan diplomasi politik hijau internasional dalam pertemuan ini karena digelar pada hari libur.
Menurutnya, orang nomor satu di Indonesia itu ingin menjadikan Norwegia sebagai mitra politik ramah lingkungan yang strategis.
Pada saat yang sama, Jokowi menyampaikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat memperhatikan emisi karbon, pengelolaan dana lingkungan hidup, dan perdagangan kredit karbon, lanjutnya.
“Kredit karbon merupakan alat penting untuk memfasilitasi transfer teknologi dan investasi di sektor ramah lingkungan, serta memberikan insentif bagi negara-negara berkembang untuk mengadopsi praktik berkelanjutan,” kata Osco.
Namun, lanjutnya, penting untuk memastikan bahwa kerja sama ini didasarkan pada prinsip adil dan transparan serta mempertimbangkan kepentingan dan hak masyarakat adat dan pelaku ekonomi lokal.
Selain itu, mekanisme pemantauan dan verifikasi yang kuat harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa proyek yang didukung benar-benar memberikan manfaat yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan melindungi lingkungan.
Osco optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak positif baik bagi negara maupun dunia secara keseluruhan.
“Secara keseluruhan, pertemuan Presiden Jokowi dengan Menteri Eriksen merupakan langkah positif dalam memperkuat kerja sama internasional dalam mengatasi isu perubahan iklim,” pungkas Osco. (mcr8/jpnn) Jangan lewatkan pilihan editor ini:
BACA ARTIKEL LENGKAP… Didampingi Komandan TKN Fanta Osco Goyang Gemoy di Desa Pejagalan