saranginews.com, HUNGARY – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Munkul Tbk (Sido Munkul) mengundang 100 pedagang jamu ke pabrik Sido Munkul di Ungaran, Semarang pada Kamis, 30 Mei 2024.
Melalui undangan ini, kita menyambut baik perayaan Hari Jamu Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Mei.
Baca juga: Sido Munkul Salurkan Rp 200 Juta untuk Membantu Korban Banjir dan Longsor di Sulsel
Direktur Sido Munkula Irwan Hidayat menjelaskan, perayaan Hari Jamu Nasional merupakan momen untuk mengenang tradisi minum jamu yang sudah berlangsung lama.
Terima kasih telah menetapkan tanggal 27 Mei sebagai Hari Jammu Nasional. Ditetapkan pada era Pak SBY. UNESCO juga mengakui kita sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tanggal 6 Desember 2023. Jamu Ini Bukan Obat Tapi Tradisi Minum Jamu Adalah Obat . kata Erwan Hidayat dalam acara tersebut. Merayakan Hari Jamu Nasional ‘Pijmo Jamu’ di Ungaran, Semarang.
Baca juga: PT Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Seluruh Produk Emas Berbahan Logam Mulia
Pada kesempatan tersebut para pedagang jamu dari berbagai daerah seperti Jakarta, Semarang, Solo dan Jogja diajak mengunjungi pabrik Sido Munkul.
Mereka diperlihatkan proses produksi produk Sido Munkul, mulai dari penyortiran bahan hingga pengemasan sebelum dijual.
Baca Juga: Sido Munkul salurkan RM285 juta untuk bantu anak-anak terduga stunting di Semarang
Proses pembuatan produk Sido Munkul menggunakan teknologi modern, namun tetap memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pekerja.
Usai meninjau proses produksi, para pedagang diajak mengikuti upacara minum jamu bersama di kawasan agrowisata Sido Munkul.
Acara minum jamu bersama ini dihadiri oleh Direktur Sido Munkul Irwan Hidayat, Pengawas Farmasi dan Makanan, Dokter Spesialis Madya Balai POM Semarang Dra Woro Puji Hastuti, M.Case dan CEO GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo.
Beliau menyampaikan, “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para herbalis. Atas nama Sido Munkul yang mewakili para herbalis, saya ucapkan terima kasih banyak yang telah mempopulerkan tanaman obat dengan usahanya yang tak kenal lelah.”
Sido Munkul mengundang 100 penjual obat herbal.
Irwan mengatakan, perayaan Hari Jamu Nasional menunjukkan bahwa budaya minum jamu sudah menjadi gaya hidup sehat.
Dengan produknya yang saat ini dikemas secara modern, ingin mengajak generasi muda untuk melestarikan tradisi dan menghidupkan kembali eksistensi jamu di Indonesia yang sudah mulai hilang.
Sido Munkul dikenal sebagai produk versi kapsul lunak yang sebelumnya diproduksi dalam bentuk bubuk dan cair.
Tersedia juga produk herbal kemasan siap pakai seperti Jamu Lifestyle.
Katanya: “Sekarang jamu juga sudah modern, ada yang pakai kapsul, persediaan kapsul, ada juga jamu bubuk. “
Wawancara Pengawas Farmasi dan Makanan, Dokter Spesialis Madya Balai POM Semarang Dra Woro Puji Hastuti, Direktur Sid Munkula Erwan Hidayat dan CEO GP Jamu Jawa Tengah Stephanus Handoyo
Pada saat itu para pedagang jamu juga dikonsultasikan dan diedukasi cara memproduksi obat herbal yang baik dan murni oleh Pengawas Farmasi dan Makanan, Dokter Spesialis Madya Balai POM Semarang, Dra Woro Puji Hastuti, M.Kase.
Woro mengatakan, pihaknya selalu mendukung usaha besar maupun kecil, industri jamu yang terus berupaya melestarikan budaya Indonesia.
BPOM juga berupaya untuk selalu memantau dan memberikan edukasi mengenai penyelenggaraan produksi obat herbal yang bersih, aman dan bermanfaat bagi konsumen.
“Kami mengapresiasi Jama Sido Munkula yang terus melanjutkan kegiatan mengundang para penjual jamu, karena kitalah yang harus melestarikan budaya nenek moyang kita,” ujarnya.
Di sisi lain, Stefanus Handoyo, CEO GP Jamu Jawa Tengah, memiliki semangat yang sama dalam melestarikan industri jamu di Indonesia.
Stephanus mengatakan, pihaknya akan mencoba memperkenalkan minuman herbal sehat ini ke berbagai sekolah di Indonesia.
Menurutnya, pelestarian tradisi sebaiknya dimulai sejak dini, agar dapat melestarikannya dalam jangka panjang.
“Sejak didirikan oleh UNESCO, kami telah meningkatkan cara melestarikan budaya jamu untuk anak sekolah. Program jamu pergi ke sekolah, pergi ke kampus. Kita pernah punya program untuk SD dan SMP, program untuk sekolah diselenggarakan di Pulau Jawa,” kata Stephanus.
UNESCO resmi memasukkan budaya Jamu Wellness ke dalam warisan budaya tak benda (WBTB) pada akhir tahun 2023.
Jamu Budaya Sehat merupakan WBTb Indonesia ke-13 yang berhasil masuk dalam daftar WBTb UNESCO (mcr31/jpnn).
Baca artikel lainnya… Melihat perspektif pengembangan bisnis di ITS, BTN menjalin kerja sama