saranginews.com, Lombok Tengah – Dinas Pertanian Daerah Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan ratusan hektare sawah mengalami kekeringan sedang, dampak cuaca musim tanam kedua tahun 2024.
Memasuki musim panas ini, ratusan hektare tanaman padi di Lombok tengah mengalami kekeringan, kata Yusuf Adi, Kepala Dinas Sarana dan Prasarana Pelayanan Pertanian Lombok Tengah, Jumat (31 Mei).
Baca Juga: Optimalkan Lahan, Kementan Mulai Tanam Padi Gogo di Musa Rawas
Menurut Biro Pertanian Lombok Tengah, 232 hektar sawah di wilayah Praia Barat dan Praia Barat Daya mengalami kekeringan sedang.
Namun keadaan tersebut masih bisa diatasi dengan menyalurkan air melalui saluran irigasi, ujarnya.
Baca Juga: Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan untuk Produksi Padi dan Jagung
Selain itu, 425 hektar sawah terkena dampak kekeringan di Praia Tengah, Praia Barat, Praia Barat Daya, Janapriya, Batukliang Utara, dan Pingarata.
Kekeringan telah menyerang ratusan hektar lahan pertanian karena kurangnya curah hujan.
Baca juga: Menteri Pertanian Didampingi Amran Kunjungi Panen Padi Jokowi di Sigi: Bagus
“Perubahan cuaca ini menyebabkan berkurangnya air di saluran irigasi sehingga berdampak pada tanaman padi para petani,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara untuk menyalurkan air melalui saluran irigasi untuk mengatasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Terancam kekeringan akibat kekeringan yang terjadi saat ini.
“Efek yang paling nyata adalah perlunya penguatan skema irigasi pompa karena permukaannya lebih tinggi dari irigasi,” ujarnya.
Berdasarkan pemantauan, analisis, dan prakiraan curah hujan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada tanda-tanda kekeringan meteorologis di sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
BMKG NTB Prakirawan Ni Made Adi mengatakan, “Waspadai potensi kekeringan meteorologis di beberapa wilayah Pulau Sumbawa NTB.”
Dikatakannya, akibat kemarau yang terus menerus disertai tanda-tanda hari tanpa hujan, terdapat potensi kewaspadaan dan peringatan di wilayah tersebut, yakni tingkat siaga di Kabupaten Bima di Kabupaten Wavo, Kabupaten Sumbawa di Kabupaten Lape dan Kabupaten Moyihili. .
Tingkat kewaspadaan di Kecamatan Dompu di Kecamatan Pajo, Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Lambitu, Lambu, Madapanga, Monta, Pabello, Sape dan Woha. Selain itu, wilayah Lombok Timur berada di wilayah Pringabaya, Sambelia, dan Suela, sedangkan wilayah Sumbawa berada di wilayah Labuhan Badas, Moyo Utara, Rei, Sumbawa, Unter Iwis, dan Utan. (antara/jpnn)
Baca artikel lainnya… Petrokimia Gresik dan Pupuk sukses tingkatkan produktivitas padi di Timor Leste.