saranginews.com, JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatio mendukung pembuatan film “Anak Kolong” yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme.
Film produksi Forum Dialog Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) itu akan tayang Oktober mendatang.
BACA JUGA: Bamsett Sebut Keluarga Besar Colong Punya Harapan Besar pada Prabowo
Pria yang disapa Bamset ini juga mengajak para seniman film dan pekerja industri film untuk selalu menjadi duta bangsa, menyampaikan narasi kebangsaan melalui berbagai aksi dan praktik.
Salah satunya dengan memperbanyak produksi film yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin mencintai Indonesia dan menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.
BACA JUGA: FKPPI Produksi Kisah Hidup Anak Kolong, Anak TNI dan Polri
“Film tidak hanya sekedar sarana rekreasi dan hiburan, namun juga dapat dijadikan sebagai sarana edukasi dan promosi positif untuk membangkitkan semangat nasionalisme,” kata COO dan Produser Bamsoet Cinema XXI Arief Suherman usai kunjungan. “Anak Kolong” oleh FKPPI, Rabu (29.05).
Hal tersebut, lanjut Bamseth, dilakukan Rusia dengan Ivan the Terrible, Amerika dengan Casablanca, dan Jerman dengan Triumph of the Will.
BACA JUGA: Tentara Anak Bicara Tentang Film Anak Kolong
Bamseth, yang juga menjabat Wakil Ketua FKPPI, mengatakan film sering dijadikan propaganda untuk membesarkan negara, seperti “Rambo” (AS) dan “Crown To You” (Korea Selatan). Begitu pula dengan Indonesia yang telah banyak memproduksi film seperti Sang Kyai, Sang Pencerah, 3 Srikandi, Kartini, Soekarno, Laskar Pelangi dan Garuda di Ayahku sebagai sarana untuk mempromosikan nasionalisme. ‘.
“Film nasional dapat berperan mengungkap fakta sejarah yang mewujudkan nilai-nilai luhur bangsa agar generasi mendatang dapat memahami sejarah negeri ini,” jelas Bamsett.
Menurut Wakil Ketua Partai Golkar itu, melalui film, masyarakat juga bisa menjadikan berbagai peristiwa masa lalu sebagai landasan pengambilan keputusan saat ini.
Menurut Bamsoet, industri film Indonesia perlahan pulih dari pandemi Covid-19.
Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyebutkan pada tahun 2019, industri film Indonesia berhasil menarik 51,2 juta penonton akibat pandemi Covid-19, atau turun sebanyak 19 juta penonton pada tahun 2020.
Pada tahun 2021, jumlah penontonnya akan turun menjadi hanya 4,5 juta penonton. Pada tahun 2022, jumlah penonton baru akan bertambah 24 juta penonton lagi.
Menurut Bamsot, semakin maju pertumbuhan penonton film, maka semakin besar pula potensi pesatnya perkembangan industri film Indonesia.
“Tingkat konsumsi film secara massal harus dapat dipenuhi dengan baik oleh para pelaku industri film dengan memproduksi film-film berkualitas tinggi,” kata Bamseth. (mrk/jpnn)