saranginews.com – Bersepeda De Jabar 2024 sukses dengan banyaknya peserta yang menempuh rute sepanjang 213 km dari Cirebon hingga Pangandaran. Kesuksesan event yang digelar pada 24 Mei tersebut memberikan dampak positif bagi banyak industri, salah satunya pariwisata di Jawa Barat.
Melalui jalur kompleks dari Sirebon Utara hingga Pangandaran Selatan, berakhir di titik start, peserta mendapatkan pelayanan medis berkualitas atau layanan yang melibatkan tim medis RS Siloam, Sirebon atau Putera Bahagia. RS) Cirebon.
BACA JUGA: Siloam Hospitals Terima Penghargaan dari Dinas Pemadam Kebakaran Bali
“Kami yakin Pemprov Jabar dapat memenuhi kebutuhan medis 202 pesepeda pada Cycling De Jabar 2024,” kata dr Samuel Andika, Resident Emergency Department Departemen SHCB, Rabu (29/5).
Siloam Hospitals Cirebon (SHCB) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota serta Kompas Group mengerahkan 1 tim medis yang terdiri dari dokter, perawat dan dua orang asisten pelayanan. Rumah Sakit Putra Bahagia Siloam Chirebon.
BACA JUGA: Siloam Hospitals Akan Melayani Lebih Dari 1 Juta Pasien Pada Q1 2024
“Ini kali ketiga Siloam Hospitals mendapat tugas mengawal event balap sepeda nasional,” ujarnya.
Menurut Samuel, persiapan kali ini matang, yakni tim medis yang dipamerkan sudah bersertifikat ACLS, EMT, dan ATLS. Ambulans juga dilengkapi dengan peralatan resusitasi jantung paru dengan monitor dan defibrillator, peralatan P3K dan obat penunjang, peralatan pernafasan dan peralatan mobilisasi pasien untuk memudahkan evakuasi atlet.
BACA JUGA: Siloam Hospitals siap bantu pasangan tidak subur di Manada, tak perlu ke luar negeri
“Karena ini adalah lomba balap sepeda jarak jauh yang didominasi jalur ekstrim, kami telah menyiapkan sejumlah obat-obatan, antara lain obat semprot anti kejang, infus cairan untuk mengatasi syok, serta alat pacu jantung. Obat-obatan untuk mengurangi risiko serangan jantung. narkoba,” katanya.
Pada ajang Bersepeda De Jabar III, tim medis RS Siloam Cirebon merawat enam atlet yang mengalami cedera di jalan raya. Khususnya atlet yang terjatuh mengalami kram atau nyeri.
“Beberapa peserta lainnya mengalami kram otot dan nyeri. Tidak ada korban jiwa, kemungkinan karena mereka adalah atlet sehingga secara umum kestabilannya terjaga dengan baik,” ujarnya. (esy/jpnn)