saranginews.com, SUKOHARJO – Polisi melancarkan komplotan pembunuhan pemilik toko syal, Serlina (22) di lokasi kejadian pembunuhan, yakni di depan pemakaman Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Tengah). Jawa). ), Senin (27/5).
Dalam rekonstruksi ini, total ada 27 adegan yang dibawakan oleh para aktor.
BACA JUGA: Fakta Mengerikan Kasus Anak Pembunuh Ibu Kelahiran Sukabumi, Sadis
Peristiwa hari ini meliputi relokasi 27 posko di Polokarto yang diawali dengan ditemukannya seorang perempuan terbungkus plastik, kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit saat ditemui.
Ketiga tersangka yakni DS (25), RMS (20), dan GS (29) terlihat dari segala aksi yang mereka lakukan saat membunuh Serlina, pada Rabu (10/4). Berdasarkan rekonstruksi tersebut, banyak fakta baru yang terungkap.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Sedih di Pamulang Terungkap, Pelaku Jadi Keponakan, Sasarannya
DS ternyata meminta Serlina ikut melakukan aksinya saat sedang minum-minum di RMS pada malam Idul Fitri 1445 H, Selasa (9/4) malam. Permintaan ini merupakan alibi untuk melaksanakan rencana pembunuhannya.
DS awalnya merencanakan pembunuhan tersebut dengan meminta bantuan RMS. Dia menjanjikan RMS Rp 2 juta untuk membantunya.
BACA JUGA: Horor, Netizen Sopir Taksi Ditusuk dan Mobil Dicuri
Tak lama kemudian, GS (29) datang dan ikut melakukan evakuasi. Rabu (10/4) pagi, DS pulang ke rumah untuk mengambil racun tikus. Rencananya adalah menggunakan racun itu untuk membunuh Serlina.
DS mencampurkan racun pada minuman Serlina yaitu Susu Cimori. Sayangnya dua jam menunggu dan tidak terjadi apa-apa dengan Serlina.
Karena marah, DS mengikat leher Serlina dengan sabuk sekolah pencak silat. Melihat itu, RMS langsung meraih kaki Serlina. Sementara itu, GS lebih dari satu kali memukul wajah Serlina dengan batu. Jenazah Serlina dibuang ke dalam lubang di depan makam.
Ketiga orang pelaku tersebut berpisah dan kembali ke rumahnya masing-masing. Selain membunuh DS, ia juga mencuri barang berharga milik orang tersebut sebesar Rp. NOK 1.300.000, 1 sepeda motor dan 1 handphone.
Sehari kemudian, DS dan GS kembali bertemu untuk berkaraoke bersama di Kartasura Sukoharjo dengan menggunakan hasil penjualan sepeda motor dan telepon genggam Serlina yang berjumlah 4.600.000.
Ketiga pelaku seharusnya menggunakan truk sewaan untuk mengangkut jenazah korban pada Jumat (27/5), namun rencana tersebut dibatalkan.
Ketiga orang tersebut ditangkap di tempat berbeda pada Minggu (21/4) dan Senin (22/4).
“Kami diberitahu, dari restrukturisasi situasi 1 sampai ada waktu untuk memindahkan jenazah ke tempat lain. Tapi itu tidak benar-benar terjadi. Oleh karena itu, ketika ditemukan, jenazah itu masih ada.” menjelaskan.
Selain untuk berkaraoke, DS menggunakan uang hasil pembunuhan untuk melunasi dan membayar GS dan RMS. Dia menggunakan sisanya untuk membeli telepon dan menyewa truk.
Nanti setelah rekonstruksi ada hubungannya dengan data dari kejaksaan. Kalau menurut kita jarang, kita lengkapi, tutupnya. (mcr21/jpnn)
BACA SELENGKAPNYA… Alex yang tinggal di Garut menjadi korban pembunuhan, dan pelakunya sangat menyakiti hatinya.