saranginews.com, JAKARTA – Masalah rasa hormat pasti tidak akan terselesaikan tahun ini. Lihat saja jumlah honorer yang masuk dalam database Badan Layanan Nasional (BKN) yang mencapai 2,3 juta.
Baru-baru ini, Menteri Pemberdayaan Lembaga Publik dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, dari 2,3 juta penghargaan yang ada, hanya tersisa 1,8 juta.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2024: Kabar gembira bagi para tenaga kependidikan, semoga diterima
Namun angka tersebut masih tinggi karena model PPPK yang tersedia pada 2024 hanya 1,2 juta. Namun pembentukannya terbagi menjadi organisasi pusat dan daerah. Memang yang paling banyak pembedaannya adalah di daerah.
Forum Pembina Dewan Kehormatan Indonesia (FHNK2I) Radena Sutopo Yuwono mengungkapkan, pihaknya merekomendasikan pemerintah sebelum terbitnya PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Kontrak (PPPK) agar pemerintah menggunakan TMT (selanjutnya) untuk mencapai tujuan tersebut. maksimal tahun 2018.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Dirut GTK Soal PPPK 2024 dan Guru Honorer, Penting
Makanya pesertanya K2, bukan K2 Kehormatan dan TMT 2018. Kenapa 2018 karena itu tahun lahirnya Pengurus PPPK PP, kata Sutopo kepada saranginews.com, Rabu (15/5).
Berbeda dengan sekarang, kata dia, pemerintah menggunakan database tahun 2022 sehingga jumlah pejabatnya bertambah. Sebab yang bekerja hanya satu bulan saja dikatakan terhormat.
BACA JUGA: Ratusan Guru P1 Dapat Surat Perintah PPPK 2023, TMT 1 Februari, Kontrak Jangka Panjang
Oleh karena itu, menurut Sutopo, pendatang baru tersebut masih tergolong muda. Seharusnya mereka mengikuti seleksi CPNS dan bukan PPPK yang menyasar pegawai berprestasi
“Sebenarnya pemerintah pusat bisa menggunakan standar yang sama dengan kita. Oleh karena itu, hingga Desember 2018, fokusnya adalah pada pendidik honorer K2 dan non-K2, karena sudah berusia di atas 35 tahun dan tidak bisa lagi berpartisipasi. di KPNS,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, sisa penghargaan K2 dan non-K2 bisa cepat habis karena terikat dengan seleksi maksimal CPNS 2018.
“Kami berharap program kata kehormatan dan kategori seperti usulan kami dapat mengurangi jumlah penghargaan kehormatan. Selain itu, upaya pemerintah dalam memanfaatkan penghargaan kehormatan di Indonesia dapat tercapai,” ujarnya.
Seandainya TMT tidak dibatasi, lanjutnya, maka petugas honorer akan terus diperbarui di setiap masa jabatan. (sy/jpnn)