saranginews.com, JAKARTA – Kementerian Tenaga Kerja (Kementerian Tenaga Kerja) kini tengah memulai dan menjajaki kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan pemerintah Libya.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan kerja sama yang dilakukan pemerintah Libya meliputi pengembangan K3, penempatan tenaga kerja khusus dan program pelatihan dalam bentuk pertukaran dan kunjungan, studi banding atau pengukuran, penyelenggaraan seminar dan konferensi, joint project. bantuan teknis, pertukaran ahli.
BACA JUGA: Kementerian Tenaga Kerja sedang mematangkan konsep program produksi desa migran yang telah berjalan selama 8 tahun.
Dalam pertemuan dengan Duta Besar Libya untuk Indonesia, Zakaria Muhammad Mustafa Al-Mohrabi, Menteri Tenaga Kerja Ida mengatakan di Kementerian Tenaga Kerja: “Saya ingin segera memulai dan mempelajari kerja sama antara pemerintah Libya dan Indonesia di bidang ketenagakerjaan. ” berkantor di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menteri Ketenagakerjaan Ida juga menyampaikan, terkait penempatan pekerja migran, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan kelonggaran penempatan pekerja migran Indonesia di negara-negara Timur Tengah, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan. pekerja migran Indonesia.
BACA JUGA: Kementerian Tenaga Kerja terus mendorong balai-balai pelatihan vokasi masyarakat menjadi inkubator bisnis
Menurutnya, pemerintah Indonesia menuntut banyak hal dari negara tuan rumah, yakni memiliki undang-undang yang melindungi pekerja asing di segala sektor; mempunyai perjanjian dengan pemerintah Indonesia; mempunyai sistem jaminan sosial atau asuransi yang melindungi pekerja asing; dan terdapat integrasi sistem antara pemerintah Indonesia dengan negara tuan rumah.
“Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan yang menekankan pada mendatangkan pekerja migran Indonesia yang memiliki keterampilan di bidangnya dan disetujui untuk bekerja di sektor formal,” kata Ida Fauziyah.
BACA JUGA: Tersedia informasi 250 calon pekerja migran Indonesia, ungkap Kementerian Tenaga Kerja
Sementara kerja sama yang akan dikembangkan dengan Libya dalam bentuk pendidikan, jelas Ida Fauziyah, pelatihan di bidang profesi yang banyak peminatnya dan mempunyai potensi besar, seperti otomotif, IT dan telekomunikasi, sandang, terkait las dan ketenagalistrikan.
“Kerja sama kedua negara di bidang pelatihan akan lebih dikembangkan melalui program pertukaran pelatihan,” ujarnya.
Menaker Ida melalui pertemuan dengan Dubes Zakarya Muhammad Mustafa Al-Mohrabi dapat memberikan peluang baru untuk mengembangkan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan.
“Kami berharap kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Libya semakin erat dan bermanfaat bagi kedua negara,” ujarnya. (Jepang)
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Kementerian Tenaga Kerja memutuskan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan kejuruan