saranginews.com, JAKARTA – Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan saham Telkom (TLKM) belakangan ini anjlok, namun prospeknya masih sangat bagus.
Nafan menilai TLKM masih memiliki prospek bagus mengingat strategi bisnis konvergen yang dijalani Telkom saat ini.
Baca Juga: Saham TLKM Jatuh, Telkom Butuh Update, Strategi Baru
“Kalau saya melihat prospek Telkom, ya karena strategi melakukan bisnis konvergensi dengan layanan broadband yang solid menunggu pasar internet seluler melesat,” kata Nafan kepada saranginews.com, Selasa.
Selain itu, Telkom juga diuntungkan dengan adanya tren penurunan suku bunga sehingga menciptakan likuiditas pada harga saham.
Baca Juga: Telkomsel Ubah Aplikasi Jadi Super App, Tawarkan 3 Fitur Hiburan
“Selanjutnya pasar hard broadband akan terbuka lebar dan saya berharap TLKM bisa menjadi Rp 3.080 dalam waktu dekat,” kata Nafan.
Seperti diketahui, harga TLKM yang sama dibuka pada Rp 2.770,00 pada Selasa pagi (26/11) dan ditutup pada Rp 2.740,00 kemarin.
Penurunan harga saham TLKM terjadi beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Nafan menyebut hal itu tidak terpengaruh dengan kegagalan beberapa program yang dijalankan lembaga penyiaran tersebut.
“Meski ada program yang gagal, namun ini sebenarnya bagian dari strategi bisnis, kami melihat Telkom mengantisipasi kegagalan program,” kata Nafan Aji.
Sebelumnya, masyarakat dan investor sempat khawatir dengan turunnya harga saham TLKM.
Telkomsel dan mantan Direksi Telkom Garuda Sugardo, selaku pemegang saham Employee Stock Option Plan (ESOP) TLKM, menilai penurunan saham tersebut merupakan penurunan kinerja operasional perseroan.
Dia mengatakan salah satu penyebab penurunan harga saham adalah kegagalan program utama seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), yang menyatukan jaringan telepon rumah dan broadband seluler serta pusat data.
Garuda Telkom mengajak pegawai berjuang keras demi suksesnya promosi TLKM dan meraih kepercayaan masyarakat (mcr10/jpnn)