saranginews.com, Musa Banivasan – Popularitas calon Bupati Moba Lusianti tak tergoyahkan, meski ia punya isu negatif dengan hukuman masa lalunya dalam kasus korupsi.
Dukungan masyarakat terhadap duo Lusianti-Siaparudin semakin bertambah. Berbagai lapisan masyarakat mulai dari pemuda, petani, nelayan, UMKM hingga tokoh agama dan ilmuwan memberikan dukungan penuh kepada pasangan tersebut.
Baca Juga: Survei PUSKAPI: Lusianti Siapardin Menang Pilkada Mobi 2024
Demikian pula masyarakat Mob tidak menyukai kampanye hitam yang dilakukan mitra saingannya.
Publik melihat niat tulus Lucian untuk mengembangkan Moba secara berkelanjutan.
Baca juga: Cara Efektif Lusiant Angkat Komunitas Moba Keluar dari Kemiskinan
Sehingga, dalam beberapa pekan terakhir, Lusianti mampu meraih simpati masyarakat dengan program-program spesifik yang dibawakannya.
Komentator politik Mohamed Heikal Afaf percaya bahwa peningkatan jumlah pemilih di Lucent adalah hasil dari program yang jelas dan kerja administratif yang kuat.
Baca Juga: Lusiant, Kakada terkaya di Sumsel, berjanji akan menyumbangkan seluruh gajinya jika terpilih menjadi Bupati Moba.
“Ini memberi keyakinan masyarakat bahwa dia bisa membawa perubahan nyata pada Mob,” kata Haeckel, Jumat (25/10/2024).
Dukungan kuat tersebut juga terkonfirmasi dari hasil survei terbaru Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI) yang dipublikasikan pada Rabu (23/10/2024).
PUSKAPI menunjukkan duet Luchianti-Siaparudin menempati posisi pertama dengan kualifikasi 48,4%.
Tingkat persetujuan Lussiant yang mencapai 96,8 persen juga berperan penting dalam keberhasilan pasangan ini meraih simpati publik.
“Hampir seluruh masyarakat Moshe Banyusin mengaku mengenalnya secara pribadi dan menempatkannya pada posisi penting dalam kontestasi politik,” kata Hackel.
Kedua faktor ini sangat penting dalam konteks Moba, terutama ketika masyarakat menghadapi banyak tantangan seperti mahalnya harga kebutuhan pokok dan terbatasnya lapangan kerja.
Lussianti-Sefarudin dipandang sebagai sosok yang mampu menawarkan solusi konkrit atas permasalahan tersebut.
Selain itu, 8 persen responden menilai pasangan tersebut sopan dan bermartabat, 7,5 persen cerdas dan bijaksana, serta 3,5 persen dermawan.
“Manfaat tersebut tidak lepas dari strategi kampanye yang agresif dan terorganisir, serta pendekatan langsung terhadap berbagai kelompok masyarakat, terutama pemilih muda dan kelompok rentan sosial,” jelas Hackel.
CEO PUSKAPI Zainal Abedin Ryan mengatakan survei menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden 440 orang, margin of error 4,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Program yang diajukan pasangan Lusciante-Chiaparudini, seperti peningkatan akses pendidikan dan bantuan tunai bagi masyarakat miskin, menjadi magnet yang menarik banyak dukungan,” kata Zainelli.
“Selain itu, pendekatan mereka yang mendengarkan langsung keluh kesah masyarakat dan merespons dengan solusi nyata semakin memperkuat citra pasangan ini sebagai pemimpin yang peduli,” lanjut Zainel.
Komentator publik Bagundo Togar mengungkapkan, masyarakat Mobi membutuhkan pemimpin yang bersih, jujur, dan mau melakukan perubahan positif.
“Lusianthi-Syaparudin memenuhi kriteria tersebut, sedangkan lawannya justru menghadapi tantangan terkait masalah kepercayaan publik,” kata Bagindo.
Di sisi lain, calon rivalitas, Toha-Ruhman, memang menghadapi tantangan berat akibat skeptisisme masyarakat yang semakin meningkat.
“Beberapa laporan dugaan penyimpangan kampanye, termasuk politik uang, juga mencoreng citranya,” kata Bagendo.
Membangun momentum, duet Lussianti-Chiaparudini diperkirakan akan tampil baik di Pilkada Mobi 2024.
“Mereka diyakini mampu memberikan solusi konkrit untuk mewujudkan perubahan nyata di Musa Banivasin sekaligus meningkatkan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bagundo. (mcr35/jpnn)